KN Akan Taat Apapun Putusan FIFA

Sabtu, 16 April 2011 – 07:43 WIB

JAKARTA - Komite Normalisasi (KN) yang dibentuk Komite Darurat FIFA sudah berkompromi dengan mayoritas pemilik suara menggelar kongres pemilihan anggota Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan ( KBP) Kamis kemarin (14/4)

Kongres pemilihan KP itu sendiri bertentangan dengan surat FIFA 4 April lalu yang menegaskan jika KN juga berposisi sebagai KP

BACA JUGA: Raul Impikan Real di Final

Tapi karena desakan yang begitu kuat dari mayoritas suara, KN pun tak kuasa menolak untuk menggelar kongres pemilihan KP dan KBP


Tapi, paska kongres yang digelar di Hotel Sultan Jakarta itu kini mencul persoalan baru

BACA JUGA: Pengprov Sumut Usung Mantan Manajer Persija

Sebab dalam surat elektroniknya menjawab pertanyaan media di Jakarta, Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass menyatakan FIFA tidak merestui kongres Kamis kemarin
"Komite Normalisasi adalah Komite Pemilihan

BACA JUGA: Pemain Senior Ingin Mourinho Kembali

Tidak perlu lagi adanya pemilihan komite lain," tulis Regenass dalam emailnyaTak hanya tidak mengakui  hasil kongres, FIFA juga bahkan mengancam bakal menjatuhkan sanksi, jika KP hasil kongres 14 April kemarin terus berjalan"Jika PSSI tidak menerapkan keputusan FIFA, maka akan diberikan sanksi," lanjut

Dikonfirmasi mengenai surat itu Ketua KN Agum Gumelar mencoba  bersikap tenang"Saya  belum lihat surat ituJadi belum bisa  berkomentarTunggu saja saja ketemu mereka ( FIFA)," ujar Agum GUmelar usai bertemu dengan Ketum KONI/KOI  Rita Subowo kemarin siang di Gedung KONI/KOIAgum dijadwalkan bertemu Presiden FIFA Sepp Blatter pada 19 April lusa di Zurich, Swiss.   

Meski belum beseida berkomentar banyak, tapi Agum menegaskan kongres Kamis kemarin tidak menyalahi aturanSebab sesuai FIFA standard electoral code  KP, KBP, dan Peraturan Organisasi harus dipilih dan disahkan oleh kongres"Ketentuannya begituKita tidak ingin menyimpang dari ketentuanHasilnya sudah kami laporkan ke FIFA," jelas Agum

Mantan Ketum KONI periode 1999-2003 itu mengungkapkan, tujuan utamanya bertemau Presiden  FIFA tidak dalam rangka melobi atau memperjuangkan ini ituTujuan utamanya adalah melaporkan semua perkembangan yang sudah dan yang akan dilakukan"TUgas saya adalah memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan perspekbolaan IndoenesiaSaya akan meminta petunjuk dari FIFAApapun keputusannya akan kita patuhi," beber Agum

Pria yang pernah dipercaya menjabat sebagai Menteri Perhubungan itu menegaskan jika semua pergerakan yang dilakukan dengan landasan spirit rekonsiliasiKarena itu semua yang terlibat harus melupakan masa lalu dam menatap ke depanYang sudah berlalu lanjut Agum tidak perlu diotak atik.  "Itu harus dipedomani semua  pihakSiapapun yang jadi Ketum PSSI yang baru nanti harus membuka lembaran baru sepak bola Indoensia yang lebih normal," paparnya

Namun pernyataan agum Gumelar itu sepertinya tidak sejalan dengan apa yang diungkapkan Ketua KP Harbinsyah HanafiahSama dengan Agum, Ketum Persisam Samarinda itu juga tidak percaya dengan surat elektronik Thierry RegenassTapi Harbiansyah menegaskan jika setelah pertemua 19 April lusa FIFA tetap tidak mengakui hasil kongres 14 April dan tidak memperbolehkan George Toisutta, Arifin Panigoro, dan Nirwan Dermawan Bakrie dicalonkan menjadi  Ketum PSSI, maka KP tetap akan berjalan terus dengan menggelar kongres"Kami ini sudah sesuai aturanFIFA tidak boleh menabrak aturan sendiri," cetus Harbiansyah

Tidak takut kena sanksi dari FIFA ? "Tidak masalah jika  sanksi dijatuhkanYang pasti mayoritas pemilik suara sudah sepakat dengan langkah-langkah yang dilakukanTermasuk  menggelar kongres kemarinHal-hal yang begitu nantinya yang akan dilaporkan Pak Agum kepada Presiden FIFA," lanjut Harbiansyah

Sehubungan dengan Agum yang baru menghadap FIFA pada 19 April, KP kemarin memutuskan mengubah jadwal tahapan-tahapan menuju kongres yang sebelumnya sudah ditetapkan KBDalam putusan barunya KP memutuskan memperpanjang masa pencalonan hingga 23 April mendatangSebelumnya pencalonan akan ditutup 17 April ( lhat grafis).

Sementara itu, daftar bakal calon Ketua Umum semakin panjangSetelah beberapa nama "asing" sempat  muncul, kemarin ada satu nama yang cukup dikenal dicaloinkan anggota untuk menjadi KetumYaitu Adhyaksa Dault.  Mantan Menpora diusung oleh salah satu anggota klub Divisi III ISP Purwokerto(ali)  

- Masa penjaringan bakal calon 12-23 April
- Masa verifikasi 24-29 April  
- Masa sanggah 30 April - 6 Mei
- Masa Banding 7-13 Mei
- 1 Mei pengiriman undangan kongres kepada pemilik suara

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chelsea Tumbang, Nyawa Melayang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler