Tatang mengatakan, hasil investigasi menunjukkan pilot pesawat tidak menyadari kondisi lingkungan yang ada dan mengabaikan peringatan dari sistem pada pesawat.
"Dari 475 parameter yang kita download dari black box, menunjukkan bahwa tidak ditemukan ada kerusakan pada sistem pesawat," katanya dalam konferensi pers laporan hasil akhir investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi di Jakarta, Selasa (18/12).
Menurutnya, 38 detik sebelum terjadi benturan antara pesawat dengan tebing Gunung Salak, sistem peringatan (TAWS) telah berbunyi bahwa di depan ada tebing, sehingga meminta pilot untuk menghindar permukaan. "Namun pilot mematikan peringatan tersebut, karena berasumsi database yang bermasalah," katanya yang mengungkap hasil simulasi yang dilakukan KNKT juga menunjukkan benturan sebenarnya dapat dihindari dari peringatan sistem yang ada.
Hasil investigasi juga menyebut, sebelum terjadi benturan, terjadi pengalihan perhatian dari pilot. Kondisi ini secara tidak sengaja membuat pilot membawa pesawat keluar dari jalur lintasan penerbangan.
Sebagaimana diketahui, pesawat Sukhoi mengalami kecelakaan saat tengah melakukan uji terbang, 9 Mei lalu di Gunung Salak, Bogor. Akibat kecelakaan ini seluruh awak pesawat yang berjumlah 45 jiwa, meninggal dunia.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dalami Peran Andi, KPK Periksa Adhyaksa Dault
Redaktur : Tim Redaksi