jpnn.com, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transponasi (KNKT) telah mengunduh semua data di dalam kotak hitam jenis flight data recorder (FDR) milik Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1) kemarin.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyebutkan, tidak terdapat data yang rusak dalam FDR SJ-182.
BACA JUGA: Begini Cara KNKT Mengunduh Data FDR Sriwijaya SJ182
Saat ini, pihaknya tengah meneliti semua data yang telah terunduh.
"Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik. Saat ini sedang kami pelajari," kata Soerjanto dalam keterangan resminya kepada awak media, Jumat (15/1).
BACA JUGA: Berapa Waktu yang Dibutuhkan KNKT untuk Membuka Data Kotak Hitam Sriwijaya Air?
Sebelumnya, pihak KNKT menyebutkan mesin SJ-182 masih beroperasi atau hidup sebelum pesawat membentur air.
Hal itu mengacu data radar (ADS-B) yang diterima KNKT dari Airnav Indonesia.
BACA JUGA: KNKT Menduga Mesin Pesawat Sriwijaya Air Masih Hidup Sebelum Membentur Air, Begini Penjelasannya
Data itu berupa laporan pesawat mengudara pukul 14.36 WIB, menuju arah barat laut.
Pesawat SJ-182 sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki hingga terjun ke ketinggian 250 kaki.
Selain dari radar, KNKT menerima data dari Kapal Republik Indonesia (KRI) Rigel yang melakukan pencarian serpihan pesawat SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Data tersebut yakni temuan sebuah serpihan badan pesawat SJ-182 selebar 100 meter.
Kemudian serpihan tersebut juga memiliki panjang 300 sampai 400 meter.
Luas serpihan ini yang memperkuat dugaan KNKT bahwa pesawat Sriwijaya Air tidak mengalami ledakan sebelum membentur air.
KNKT juga melihat kerusakan pada mesin pesawat Sriwijaya Air yang ditemukan di perairan Kepulauan Seribu.
Dari kerusakan itu menandakan mesin pesawat masih menyala sebelum menyentuh air.
Pasalnya, kerusakan pada fan blade menunjukkan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan