KNKT Ungkap Fakta Penyebab Banyak Kecelakaan Bus dan Truk di Jalan, Oalah

Kamis, 18 Agustus 2022 – 00:25 WIB
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNTN) mengungkap fakta kecelakaan bus dan truk yang terjadi belakangan ini. ANTARA/HO-Jasa Raharja

jpnn.com, TANGERANG - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKN) menilai kecelakaan bus dan truk yang terjadi belakangan ini diakibatkan rendahnya budaya keselamatan (safety culture) di kalangan pengemudi.

Hal itu diungkapkan Ketua KNKT Ahmad Wildan saat diskusi keselamatan berkendara bersama Hino di ICE BSD, Tangerang, Rabu (17/8).

BACA JUGA: Kecelakaan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek, 1 Bus-4 Mobil

Menurut dia kasus rem blong pada bus dan truk itu lebih dari 90 persen.

"Penyebabnya bukan dari kendaraan tetapi dari sang pengemudi penyebabnya," ungkap Ahmad Wildan, Rabu (17/8).

BACA JUGA: Korban Tewas Kecelakaan Bus di Tasikmalaya Bertambah, Ini Identitasnya

Dia menjelaskan, budaya berkendara dianggap sangat penting yang dimiliki bagi pengemudi.

Sebab, kata dia, dengan memiliki culture budaya para pengemudi memiliki kemampuan ketika mengalami masalah pada kendaraannya.

BACA JUGA: Penumpang Hilang dalam Kecelakaan Bus di Tasikmalaya

Dia mengatakan kementerian terkait dan kepolisian sudah gencar memberikan edukasi kepada para supir truk dan bus.

"Nantinya tidak asal mengemudi dan tidak asal bawa kendaraan, mereka juga harus paham risiko pengemudi (saat berkendara,red)," ungkapnya.

Selain kampanye dan edukasi dari pemerintah serta kepolisian, beberapa pabrikan otomotif sering memberikan pelatihan kepada para sopir untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara.

Sebagian produsen kendaraan niaga juga menyediakan pusat pelatihan pengemudi yang dilengkapi dengan fasilitas pelatihan dasar berkendara, blind spot test area, inspection bay, stop & go, hingga driving simulator. (Ant/ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Maut Kereta Api vs Bus Travel di Serdang Bedagai, Lima Orang Tewas


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler