KNPB akan Laporkan Tindakan Represif Polisi ke ILWP

Kamis, 25 Oktober 2012 – 02:27 WIB
MANOKWARI - Ketua KNPB Manokwari, Aleksander Nekenem mengklaim dalam bentokan yang berlangsung hampir setengah jam tersebut, tujuh orang aktivis KNPB terkena tembakan peluru karet. Satu diantaranya terkena timah panas hingga menyebabkan patah tangan. Sedangkan sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka serius, akibat terkena pukulan polisi yang saat itu mengamankan demo.

Ketujuh aktivis KNPB Mnukwar yang terkena peluru karet masing-masing, John Bitibalio (23) terkena dibagian belakang, Sarpas Waker (20) terkena dibagian kepala belakang, Edison Peyon (21) terkena dibagian belakang, Maikel S (25) terkena dibagian kepala dan lima jahitan dibagian mulut, Edward Wandik (21) terkena dibagian belakang dan Eman Mabel (20) terkena dibagian belakang. Sedangkan Melkias Beanal terkena timah panas dibagian tangan kiri. Akibatnya, tangannya mengalami patah tulang.

Sebagian korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, hingga berita ini diturunkan, para korban sudah kembali bergabung dengan rekan-rekannya. Selain itu, perangkat aksi berupa mobil pick up berwarna putih dan spiker berukuran besar dan komponen lainnya mengalami rusak. Kepolisian juga mengklaim ada anggotanya yang menjadi korban dalam bentrok tersebut.

KNPB akan melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan aparat Kepolisian Manokwari dalam demonstrasi menuntut referendum, Senin (23/10), ke International Lawyer for West Papua (ILWP). KNPB mencatat, 7 simpatisan KNPB wilayah Manokwari terluka akibat tembakan peluru karet aparat, 10 orang lainnya mengalami luka terkena pukulan petugas keamanan saat bentrok terjadi. “Kami akan bawa kasus kekerasan yang dilakukan Polisi ini ke ILWP yang berpusat di London, “ ungkap ketua KNPB wilayah Manokwari, Alexander Nekenem usai aksi seperti yang dilansir Radar Sorong (JPNN Group), Rabu (24/10).

Pimpinan KNPB wilayah Manokwari ini mengalami luka di bagian wajah. Dia mengaku dianiaya petugas saat sudah diamankan di Mapolres Manokwari. Total ada 11 pendemo yang sempat diamankan ke Mapolres sebelum akhirnya dilepaskan. Alex menyesalkan tindakan represif pihak keamanan. “Kami akan laporkan pemukulan, penganiayaan dan tindakan melanggar HAM yang dilakukan aparat Kepolisian ini ke ILWP,“ lanjutnya.

Menurut Alex, unjuk rasa yang diikuti ratusan massa itu sebenarnya berlangsung damai. Pihaknya juga sudah membuat surat pemberitahuan terkait aksi tersebut ke Polres Manokwari 4 hari sebelumnya. “Aksi kita ini tidak anarkis, tetapi pihak keamanan menghadang kita saat mau melakukan long march. Kita hanya ingin menyampaikan aspirasi dengan cara-cara yang bermartabat,“  tukas aktivis yang terkenal berani ini. (lm/sr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror Bom Masuk Tentena

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler