jpnn.com - JAYAPURA - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ngotot bakal melakukan demo, meskipun Polda Papua sudah menegaskan tidak memberikan izin.
Sekretaris Umum KNPB, Ones Suhuniap mengatakan, sekalipun ada imbauan dari kepolisian melarang aksi yang akan dilakukan Senin (2/5), pihaknya tetap akan melakukan aktivitas sesuai agenda.
BACA JUGA: Pengacara Kadin Minta Kajati Bicara Hukum Saja
Rencananya, demo akan dilakukan di DPRP. “Agenda tetap jalan seperti biasa dan yang jelas surat sudah kami kirim ke Polda Papua untuk pemberitahuan dan kalaupun tidak disetujui kami tetap jalan,” kata Ones, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Senin (2/5).
Dia menyebutkan bahwa massa akan berkumpul pada titik biasa mulai dari Perumnas II. Untuk aksi demo ini, Ones tidak bisa memastikan berapa jumlah yang akan hadir, karena KNPB hanya memfasilitasi dan siapa saja boleh ambil bagian. “Semua organisasi gerakan akan hadir tapi jumlahnya kami tidak bisa pastikan,” katanya.
BACA JUGA: Femmy Wowor: Puji Tuhan! Suami Saya Sudah Bebas
Untuk agenda tersebut ia mengatakan bahwa ada tiga catatan yang disampaikan pertama menolak hari aneksasi 1 Mei dan mendukung pertemuan International Parlementaria West Papua (IPWP) di London Inggris dan mendukung ULMPW masuk menjadi anggota Melanesia Sparehead Grup (MSG).
Disinggung mengenai ULMWP yang disebut hanya sebagai LSM atau NGO dan mustahil diterima sebagai anggota MSG yang merupakan organisasi dari negara berdaulat, Ones menampik hal tersebut. Ia mengatakan sekalipun hanya berbentuk wadah pergerakan namun buktinya ULMWP telah diterima sebagai observer. “Contoh kemarin tanggal 29 April di Vanuatu ada dukungan dalam bentuk demo untuk mendukung ULMWP menjadi angggota penuh ini menunjukkan bahwa ada dukungan menjadi full member,” imbuhnya.
BACA JUGA: Istri Habiskan Harta Rp 8 Miliar, Lalu Sebut Suami Gila
Sementara itu Polda Papua melalui Kabid Humas Kombes Patrige mengatakan tetap tak memberikan izin. “Intinya kepolisian tidak akan memberikan ruang bagi KNPB untuk melakukan aksi demo. Apa yang mereka lakukan itu sangat menyimpang dari koridor NKRI,” katanya. (ade/jo/gin/ulo/nat/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teganya, Bayi itu Dibuang di Toko Handphone
Redaktur : Tim Redaksi