Koala di negara bagian Queensland, Australia menjadi korban gelombang panas dan kebakaran hutan baru-baru ini. Penyelamat satwa liar mendapat lebih banyak panggilan untuk meminta bantuan.

Pakar koala dari CQUniversity yakin jika gelombang panas dan kebakaran hutan tersebut berdampak besar pada hewan dalam jumlah besar di negara bagian itu.

BACA JUGA: Julian Assange Semakin Didesak Untuk Tinggalkan Kedubes Ecuador di London

Sejumlah tempat di Queensland mencatat suhu tertinggi di bulan November, dengan rekor di kawasan Mackay mencapai 39,7 derajat Celsius, Proserpine 44,9 C, Gladstone 38.6 C dan Yeppoon 42.2 C.

Jacqui Webb dari lembaga penyelamatan hewan 'Fauna Rescue Whitsundays mengatakan di pekan ini saja, ada 11 panggilan dalam waktu 48 jam untuk menyelamatkan koala.

BACA JUGA: Email Karyawan Facebook Soal Penjualan Akses Data Pengguna Terungkap

Biasanya layanan lokal hanya menerima satu hingga dua panggilan dalam sebulan.

"Jelas bahwa panas di luar sana telah menganggu koala ... dan kebanyakan dair mereka terlihat di bagian rendah pepohonan, atau di pohon-pohon yang bukan tanaman asli Australia, juga di tanah, yang pasti jadi tanda-tanda kepanasan," ujar Jacqui.

BACA JUGA: Bunuh 4 Pekerja Seks, Petugas Perbatasan AS Hadapi Hukuman Mati

Ia mengatakan koala yang diselamatkan dan menderita akibat kepanasan telah dirawat dan responnya baik, kecuali dua ekor koala yang ditabrak kendaraan.

"Kami rasa mereka telah berkeliaran lebih sering dari biasanya, karena mencari daun," katanya.Gelombang panas salah satu ancaman besar

Peneliti koala CQUniversity Alistair Melzer mengatakan butuh waktu beberapa tahun sebelum dampaknya diketahui.

"Situasinya adalah jumlah koala akan berkurang sebagai konsekuensinya, terutama di kawasan dengan angin yang kuat dimana kebakaran terjadi, akan ada kehilangan populasi koala yang signifikan, atau kepunahan di tingkat lokal," kata Dr Melzer.

"The Clarke-Connors Rangers, daerah Eungella, sangat terpengaruh oleh kebakaran dan sudah lama jadi tempat perlindungan bagi koala di Queensland untuk waktu yang lama."

"Kami khawatir akan ada dampak jangka panjang terhadap kelangsungan hidup populasi koala di Queensland, tergantung seberapa buruk hewan-hewan dan habitat terkena dampaknya." Photo: Pohon yang terbakar membuat banyak koala kehilangan tempat tinggal dan sumber makanannya. (Charlie McKillop)

Dr Melzer mengatakan koala telah beradaptasi dengan panas yang ekstrem, sehingga populasinya dapat bertahan hidup di daerah dimana terdapat air yang cukup dan habitat.

Namun, ia mengatakan kelangsungan hidup koala individu tergantung pada bagaimana keadaannya saat itu.

"Salah satu ancaman terbesar bagi koala adalah gelombang panas," katanya.

"Ketika kita memiliki kondisi yang sangat panas dan kering, koala harus mencoba dan menghindari panas. Kedua, mereka perlu mendapatkan air sebanyak mungkin tetapi kemudian air dari dedaunan berkurang karena angin kering yang panas."

Dr Melzer mengatakan dalam kondisi seperti itu koala akan mencoba mencari perlindungan di bawah pohon, sungai atau di cekungan pohon.

"Tak bisa dihindari begitu suhu mencapai titik tertentu, koala akan menjadi sangat kepanasan, dan jika itu terjadi, mereka akan cepat mati," katanya.

"Diperburuk dengan api - bahkan jika koala selamat dari api, pepohonan hangus, maka mereka tidak akan memiliki akses ke makanan atau air, jadi mereka akan menderita."Kemungkinan sulit pulih

Dr Melzer mengatakan ketika suhu dan situasi kebakaran hutan telah berkurang, tekanan dari peristiwa sebelumnya dapat menyebabkan penyakit pada hewan.

Dia mengatakan lahan untuk makan ternak, pembukaan lahan, dan peningkatan pembangunan di kawasan pesisir, semuanya akan berdampak pada habitat koala.

Dr Melzer mengatakan sulit untuk memantau angka di wilayah Queensland karena luasnya di beberapa tempat, terjadi dalam kepadatan kecil.

"Saya pikir kemungkinan kita tidak akan benar-benar tahu apa yang terjadi dengan populasi sampai beberapa waktu."

"Kita akan memasuki El Nino sekarang, jadi periode cuaca kering, tidak mungkin melihat banyak pemulihan di populasi koala," katanya.

"Mungkin melihat ke La Nina berikutnya, jadi tahun-tahun basah, di mana pemulihan populasi koala lebih mungkin terlihat."

Artikel ini disadur dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dihukum Penjara di Australia Karena Menyuap Pejabat Malaysia Soal Pencetakan Uang

Berita Terkait