jpnn.com - JAKARTA - Koalisi pendukung capres Prabowo Subianto berganti nama dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Perubahan itu dirilis dalam peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta, Senin (28/8) malam.
BACA JUGA: Nama Cawapres Prabowo Mungkin Diputuskan di Gunung Lawu
Bakal capres Prabowo yang juga Ketum Gerindra mengumumkan pergantian itu setelah berembuk bersama ketua-ketua partai anggota koalisi, yaitu Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
"Tadi kami berembuk walaupun sebentar, ya Pak Zul (Zulkifli Hasan), Pak Airlangga, Gus (Muhaimin Iskandar/Cak Imin), dan Pak Profesor (Yusril Ihza Mahendra), kami sepakat, koalisi diberi nama Koalisi Indonesia Maju,” kata Prabowo.
BACA JUGA: Survei Indikator Politik: 40 Persen Pemilih PKB Mendukung Ganjar pada Pilpres
Setelah acara, Cak Imin yang bersama PKB membentuk KKIR dengan Gerindra mengaku akan melaporkan perubahan tersebut kepada partainya.
"Ya, saya baru tahu tadi sama Pak Prabowo koalisinya jadi Koalisi Indonesia Maju," tutur Cak Imin.
BACA JUGA: Pidato di Acara PAN, Zulhas Ungkit Momen Pelukan Erat Prabowo kepada Cak Imin
"Tentu saya akan lapor kepada partai bahwa perkembangannya sudah berubah. Berarti KKIR dibubarkan dong? Nah saya enggak tahu," imbuhnya.
Gerindra dan PKB resmi membentuk KKIR dan menandatangani perjanjian yang disebut sebagai Piagam Sentul pada 13 Agustus 2022.
Dalam piagam itu, salah satu poin perjanjian nama bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden ditentukan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Dua partai itu telah mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024. Walaupun demikian, dua partai belum menyepakati nama bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Kemudian, PBB, lalu PAN dan Golkar menyusul mendukung Prabowo.
Terkait kelanjutan Piagam Sentul, Cak Imin belum banyak komentar.
Dia mengatakan dirinya tidak mempunyai hak untuk setuju atau tidak setuju atas pergantian nama itu, tetapi dia berkewajiban menjelaskan perubahan tersebut kepada partainya, termasuk terkait kelanjutan Piagam Sentul.
“Saya harus mempertanggungjawabkan ini kepada partai saya,” ujar Cak Imin. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan