Koalisi Pejalan Kaki Tuntut Perlindungan Hukum

Kamis, 23 Januari 2020 – 05:00 WIB
Video yang viral tentang pengguna sepeda motor yang membentak-bentak aksi komunitas pejalan kaki. Foto: YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Pejalan Kaki Nasional (22 Januari), Koalisi Pejalan Kaki menuntut pemerintah baik di tingkat daerah maupun pusat agar meningkatkan perlindungan hukum para pejalan kaki. Harapannya, ke depan akan semakin banyak orang yang tertarik melakukan gaya hidup ini.

"Banyak sekali aturan- aturan sekiranya belum ramah pejalan kaki, sehingga menyulitkan pejalan kaki untuk menyeberang jalan, sehingga pejalan kaki menjadi kelompok yang rentan saat di jalan," kata Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Sandy di Pelican Crossing Bundaran Hotel Indonesia, Rabu (22/1).

BACA JUGA: Koalisi Pejalan Kaki Ikut Mengkritik JPO Tanpa Atap Gubernur Anies Baswedan

Sandy mengatakan, dalam data yang dihimpun oleh World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk dalam kategori negara dengan sistem pengumpulan data yang buruk, karena catatan kematian akibat kecelakaan tidak terdata dengan benar.

Karenanya, Sandy menuntut pemerintah baik daerah maupun pusat agar melakukan pendataan angka kecelakaan di jalan terutama yang menyangkut dengan korban kecelakaan berstatus pejalan kaki.

BACA JUGA: Nyaris Tabrak Pejalan Kaki, Dua Remaja Dihukum Nyanyi Lagu Indonesia Raya

"Di WHO sendiri walau datanya ambil dari polisi mereka sudah dapat mengkategorikan," kata Sandy.

Meski demikian dirinya mengapresiasi adanya perbaikan fasilitas pejalan kaki oleh pemerintah, sebagai contoh seperti yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

BACA JUGA: Inilah Pemain Timnas U-19 Paling Bagus Kondisi Fisiknya

Sandy meminta agar pembangunan trotoar yang masif saat ini tidak hanya menjadi euforia semata dan 'melempem' di tengah jalan.

Ia berharap fasilitas pejalan kaki terus ditingkatkan tidak hanya di pusat kota tapi juga di kawasan pinggiran.

"Kami apresiasi, tapi kita juga mengkritik pembangunan trotoar di pusat kota janganlah terus di daerah itu lagi, sedangkan daerah pinggiran Jakarta Barat-Tangerang, Jakarta Timur-Bekasi itu masih ada ketimpangan," kata Sandy.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan animo masyarakat untuk jalan kaki meningkat.

"Kami hari ini banyak dapat DM di media sosial kami. Masyarakat banyak yang reminder kami kalau hari ini hari pejalan kaki nasional. Ya artinya ada peningkatan kesadaran budaya berjalan kaki," kata Alfred dalam obrolan santai dengan wartawan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler