Koalisi Pilpres 2024, PKB Tawarkan Poros Harapan Baru, Siapa Kandidat Presiden?

Selasa, 01 Juni 2021 – 09:10 WIB
Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Dinamika politik menyambut Pemilu 2024 makin menghangat belakangan ini. Jika sebelumnya ada gagasan Poros Partai Islam, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menawarkan konsep koalisi atau poros baru dengan istilah Poros Harapan Baru.

Wakil Ketua Umum DPP PKB Bidang Pemenangan Pemilu Jaziliul Fawaid mengatakan kepemimpinan nasional ke depan harus bisa memberikan harapan baru di tengah krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19.

BACA JUGA: PKB Pede Raup Suara Umat Islam di Pemilu 2024

”Kalau bicara soal poros, apa pun jenis porosnya PKB akan gunakan nama Poros Harapan Baru. Kita ingin ke depan ini ada sesuatu yang baru, sesuatu yang memberikan harapan baru di tengah pandemi, memberikan solusi di atas semua krisis,” ujar Gus Jazil–sapaan akrab Jazilul Fawaid, Selasa (1/6/2021).

Menurutnya, pascapandemi Covid-19, Indonesia mengalami berbagai krisis mulai krisis kesehatan, ekonomi dan lainnya yang membutuhkan penanganan dan perhatian serius dari seluruh elemen bangsa.

BACA JUGA: Survei Tingkat Kepedulian Tinggi, PKB Yakin Raup Suara Banyak di Pemilu 2024

“Itulah mengapa kita perlu ada harapan baru bagi masyarakat. Kalau soal figur capresnya siapa, ya, nanti kita bahas bersama partai koalisi. Kalau parpol A sepakat, parpol B sepakat, jadi itu barang,” ujar Gus Jazil.

Menurut Gus Jazil, saat ini PKB juga sudah memulai langkah pemenangan menghadapi Pemilu 2024, terutama bagaimana partainya bisa menambah perolehan kursi di legislatif.

BACA JUGA: Imbas Kisruh Ganjar - Puan, Elektabilitas Gus AMI Meroket

“Kita sudah jalan dengan cara kita. Tetapi kalau yang dimaksud jalan itu harus pasang baliho dan lainnya, kita belum. Pilpres ini masih jauh, Belanda masih jauh,” ujar Gus Jazil.

Gus Jazil yang juga Wakil Ketua MPR RI menambahkan, PKB memiliki pengalaman panjang di pemerintahan karena sejak era Reformasi selalu berada dalam pemerintahan atau di pihak yang menang.

Namun, bicara Pemilu 2024 di mana Pilpres dan Pileg digelar bersamaan maka PKB juga punya kepentingan untuk mendapatkan coat-tail effect atau efek ekor jas dalam pencapresan bagi perolehan suara partai.

“Ini juga menjadi bagian yang harus dipikirkan dari langkah pemenangan. Sekarang ini yang ramaikan di lembaga survei, bukan di partai. Tetapi saya akui bahwa kader-kader PKB di bawah juga mendesak untuk mengusung calon sendiri karena lembaga-lembaga survei ini mulai ribut, kemudian jadi pemberitaan maka kader di bawah juga mulai ramai. Padahal sebenarnya parpol masih adem ayem,” kata Gus Jazil.

Menurut Gus Jazil, fokus PKB hari ini adalah bagaimana di pileg nanti bisa mendapatkan tambahan suara.

”Soal siapa calon presidennya, itu juga satu variabel. Makanya variabel elektablitas itu hanya satu variabel kecil dari orang untuk menjadi calon presiden. Masih ada variabel waktu yang cukup panjang, untuk apa buru-buru? Yang jelas PKB sudah fokus dan sudah tahu siapa yang akan menang nanti, sudah ada di kantong dengan informasi ‘langit’ karena kalau di PKB ada variabel spiritual, variabel X, itu yang tidak dibaca oleh lembaga survei,” ujar Gus Jazil.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler