jpnn.com, JAKARTA - Koordinator PKB Merah Budi Santoso menilai positif pertemuan yang dijalin ketum parpolnya Muhaimin Iskandar dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9).
"Itu bagus," kata Budi Santoso dalam keterangan persnya, Senin (26/9).
BACA JUGA: Puan Minta Bertemu, Gus Muhaimin Singgung Kesepakatannya dengan Prabowo
Budi bahkan mendukung terbentuknya koalisi PKB dengan PDIP pada Pilpres 2024 sebagai kombinasi nasionalis-religius setelah pertemuan Muhaimin-Puan.
"Lebih bagus lagi itu, PKB semua tahu religiusnya tinggi dan PDIP nasionalisnya yang paling mentok. Kombinasi yang pas," ujarnya.
Namun, Budi memercayakan kepada Muhaimin sebagai pemegang mandat PKB untuk membentuk koalisi pada Pilpres 2024.
"Tentunya semua kami serahkan kepada Cak Imin (sapaan Muhaimin Iskandar, red) soal koalisi dengan siapa," ungkap dia.
Adapun, kata Budi, PKB Merah bukan organisasi yang masuk struktural parpol yang terbentuk pada 1998 itu.
Namun, mayoritas anggota PKB Merah ialah simpatisan dan pemilih loyal dari partai yang didirikan oleh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Menurut Budi, PKB Merah tetap patuh keputusan Muhaimin soal koalisi yang akan dijalin parpolnya, meski organisasi mereka bukan masuk struktural partai.
"Paling penting PKB menang. Kami bukan santri, bukan pengurus, tetapi kami simpatisan dan loyalis PKB dari kaum abangan," ujar Budi.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar bertemu dengan Puan Maharani di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu.
Muhaimin dengan Puan mengawali pertemuan dengan ziarah ke makam eks Ketua MPR RI Taufik Kiemas.
Terlihat keduanya terlibat obrolan yang cukup serius selama menyusuri area makam, tampak dari raut wajah keduanya.
Tiba di dekat makam Taufik Kiemas, Puan dan Cak Imin kemudian larut dalam lantunan doa-doa dan ayat suci Al-Qur'an.
Turut mendampingi rombongan PKB, di antaranya Hanif Dakiri, Jazilul Fawaid.
Di rombongan PDIP terlihat Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, Junimart Girsang dan Ahmad Basarah. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan