Koalisi Terbentuk, Oposisi Selangkah Lagi Kuasai Thailand

Selasa, 23 Mei 2023 – 20:11 WIB
Pemimpin Move Forward Pita Limjaroenrat di tengah pendukung dalam sebuah acara kampanye di Bangkok pada 22 April 2023. Foto: Lillian SUWANRUMPHA / AFP

jpnn.com, BANGKOK - Kubu oposisi Thailand yang menang besar pada pemilu 14 Mei lalu berhasil menggaet sejumlah partai untuk berkoalisi membentuk pemerintahan baru. Koalisi delapan partai politik dengan kursi di parlemen itu disepakati pada Senin (22/5).

Dipimpin pemenang pemilu, Partai Pergerakan Maju (MFP), mereka menandatangani nota kesepahaman (MOU) berisi 23 poin mengenai pemulihan demokrasi, termasuk memperbaiki konstitusi, mengakui pernikahan sesama jenis, mencapai perdamaian berkelanjutan di provinsi perbatasan selatan dan reformasi sistem peradilan.

BACA JUGA: Gegara Masa Jabatan 8 Tahun, PM Thailand Diberhentikan Mahkamah Konstitusi

Partai koalisi terdiri dari Pheu Thai, Thai Sang Thai, Prachachat, Seri Ruam Thai, Pheu Thai Ruam Palang, FAIR Party dan Plung Sungkom Mai.

Nota tersebut juga menekankan “status yang tidak dapat diganggu gugat” atas kerajaan negara itu.

BACA JUGA: KBRI Thailand Melantik Pengurus Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Bangkok

MFP berhasil memperoleh 152 kursi dari 500 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat dalam pemilihan baru-baru ini, dan bersama koalisinya, jumlah kursi yang diraih lebih dari dua kali lipat yaitu 313, mewakili suara mayoritas.

Namun, untuk memilih perdana menteri, seorang kandidat memerlukan dukungan 376 anggota parlemen.

BACA JUGA: Penembakan Massal di Thailand: 22 Anak dan 12 Orang Dewasa Tewas

Ketua MFP Pita Limjaroenrat, 42, jadi pemimpin koalisi.

Sidang bersama DPR dengan 250 anggota Senat akan memilih perdana menteri baru.

Jika koalisi berhasil meraih mayoritas 376 kursi di kedua majelis parlemen Thailand dalam proses yang akan menghabiskan waktu setidaknya 60 hari untuk dimulai, Pita akan menjadi perdana menteri Thailand ke-30 pada Juli di sidang bersama parlemen.

Jutaan warga Thailand memberikan suara mereka pada 14 Mei untuk memilih 500 anggota Dewan Perwakilan Rakyat, atau majelis rendah parlemen, untuk empat tahun ke depan.

Jumlah pemilih tercatat sekitar 39,5 juta, atau 75% dari 52 juta pemilih terdaftar di negara itu. (ant/dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler