JAKARTA - Segala upaya bakal dilakukan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk memuaskan semua peserta Islamic Solidarity Games (ISG) 2013. Mengenai akomodasi, KOI berencana bakal melakukan pembatasan kuota terhadap negara yang ingin berpartisipasi di event tersebut.
Saat ini sudah ada 44 negara peserta ISG. Dari jumlah itu, sebanyak 3052 atlet yang menyatakan diri berpartisipasi. Jumlah itu berpeluang bertambah mengingat pendaftaran bakal ditutup 15 April mendatang. Nah, demi menghindari kekurangan penginapan, KOI berencana tak ingin menampung semua negara pendaftar. "Caranya ialah dengan melakukan pembatasan kuota. Karena kan kami tidak mungkin menolak peserta," ujar Anthony Sunarjo, Sekjen KOI.
Pembatasan kuota itu bakal disinergikan dengan regulasi sebuah cabor yang berhak dimainkan. Sebagai catatan, dalam ISG, sebuah cabor daru bisa dipertandingkan jika diikuti delapan negara. Ketika gagal, otomatis nomor yang dipertandingkan juga berkurang. Hal itu secara langsung bakal menggugurkan negara yang ingin berlaga di ISG.
"Pembatasannya lewat kuota nomor itu. Ini yang sedang kami upayakan sebagai salah satu cara meminimalisir kekurangan penginapan," tegas Anthony. Jika tetap memaksakan menampung semua negara, Anthony yakin ISG bakal kacau dari segi penyediaan penginapan. Pasalnya saat ini penginapan di Pekanbaru sudah overload. (jos/mas/jpnn)
Saat ini sudah ada 44 negara peserta ISG. Dari jumlah itu, sebanyak 3052 atlet yang menyatakan diri berpartisipasi. Jumlah itu berpeluang bertambah mengingat pendaftaran bakal ditutup 15 April mendatang. Nah, demi menghindari kekurangan penginapan, KOI berencana tak ingin menampung semua negara pendaftar. "Caranya ialah dengan melakukan pembatasan kuota. Karena kan kami tidak mungkin menolak peserta," ujar Anthony Sunarjo, Sekjen KOI.
Pembatasan kuota itu bakal disinergikan dengan regulasi sebuah cabor yang berhak dimainkan. Sebagai catatan, dalam ISG, sebuah cabor daru bisa dipertandingkan jika diikuti delapan negara. Ketika gagal, otomatis nomor yang dipertandingkan juga berkurang. Hal itu secara langsung bakal menggugurkan negara yang ingin berlaga di ISG.
"Pembatasannya lewat kuota nomor itu. Ini yang sedang kami upayakan sebagai salah satu cara meminimalisir kekurangan penginapan," tegas Anthony. Jika tetap memaksakan menampung semua negara, Anthony yakin ISG bakal kacau dari segi penyediaan penginapan. Pasalnya saat ini penginapan di Pekanbaru sudah overload. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fergie dan Mou Kompak Sanjung Ronaldo
Redaktur : Tim Redaksi