JAKARTA - Status tersangka yang disematkan KPK terhadap Gubernur Riau Rusli Zainal turut memberi andil negatif terhadap gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2013. Komite Olahraga Indonesia (KOI) kini tengah dibikin galau mengenai kepastian gelaran tersebut.
Wakil Sekjen KOI Hifni Hasan mengatakan, saat ini banyak resistensi yang ditujukan terhadap gelaran itu. Penolakan terjadi karena even itu mengedepankan sisi religius, namun dicemari dengan kasus korupsi Rusli.
"LSM dan masyarakat olahraga di Riau menolak untuk menggelar even itu. Alasan utamanya karena ada kasus yang menimpa Pak Rusli," terang Hifni saat ditemui di sela rapat sekjen.
Berbagai resistensi yang dilakukan masyarakat Riau tentu memusingkan KOI. Pasalnya, even tersebut sudah di depan mata. Jika tak ada aral melintang, ISG 2013 akan digeber Juni mendatang.
Namun, seiring berbagai indikasi penolakan itu, KOI tentu harus bersikap tepat. "Yang jadi pertanyaan sekarang, even ini jadi digelar atau tidak? Karena masyarakat Riau tidak menghendakinya," tambah Hifni.
Rusli sendiri memegang peranan penting di gelaran tersebut. Setidaknya, ada dua peran besar yang disandangnya. Di tingkat nasional, politisi Golkar tersebut ditunjuk sebagai wakil penanggung jawab nasional.
Sedangkan di daerah, Rusli diserahi tugas sebagai ketua panitia. Dengan dua peran sentral itu, kontribusi Rusli tentu akan sangat berpengaruh besar. "Kita lihat saja nanti apakah jadi atau tidak," tegas Hifni. (jos/mas/jpnn)
Wakil Sekjen KOI Hifni Hasan mengatakan, saat ini banyak resistensi yang ditujukan terhadap gelaran itu. Penolakan terjadi karena even itu mengedepankan sisi religius, namun dicemari dengan kasus korupsi Rusli.
"LSM dan masyarakat olahraga di Riau menolak untuk menggelar even itu. Alasan utamanya karena ada kasus yang menimpa Pak Rusli," terang Hifni saat ditemui di sela rapat sekjen.
Berbagai resistensi yang dilakukan masyarakat Riau tentu memusingkan KOI. Pasalnya, even tersebut sudah di depan mata. Jika tak ada aral melintang, ISG 2013 akan digeber Juni mendatang.
Namun, seiring berbagai indikasi penolakan itu, KOI tentu harus bersikap tepat. "Yang jadi pertanyaan sekarang, even ini jadi digelar atau tidak? Karena masyarakat Riau tidak menghendakinya," tambah Hifni.
Rusli sendiri memegang peranan penting di gelaran tersebut. Setidaknya, ada dua peran besar yang disandangnya. Di tingkat nasional, politisi Golkar tersebut ditunjuk sebagai wakil penanggung jawab nasional.
Sedangkan di daerah, Rusli diserahi tugas sebagai ketua panitia. Dengan dua peran sentral itu, kontribusi Rusli tentu akan sangat berpengaruh besar. "Kita lihat saja nanti apakah jadi atau tidak," tegas Hifni. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadirkan Kembali Titanic Game
Redaktur : Tim Redaksi