Koil Hadirkan Versi Orisinal Lagu Tak Ada Wifi di Alam Baka

Jumat, 26 Januari 2024 – 07:17 WIB
Koil, band industrial rock/metal asal Bandung. Foto: Arsip Koil/AWahyu

jpnn.com, JAKARTA - Band industrial rock/metal asal Bandung, Koil merilis versi orisinal dari lagu berjudul Tak Ada Wifi di Alam Baka pada awal 2024 ini.

Peluncuran single kedua dari grup beranggotakan Otong (vokal), Donnyantoro (gitar), Vladvamp (bass, synthesizer), dan Leon Legoh (drum) itu merupakan ikhtiar menebus janji menuntaskan album keempat yang tertunda hingga nyaris dua dekade.

BACA JUGA: Demi Koil, Penonton Rela Hujan-hujanan di Joyland Festival 2022

Sebelumnya, Koil telah memulai visi menebus janji tersebut dengan melepas single pertama berjudul Pecandu N*rkotbah pada pertengahan 2023.

Lagu Tak Ada Wifi di Alam Baka sejatinya pernah diperkenalkan Koil melalui proyek Second Installment (format CD) pada 2021.

BACA JUGA: Koil dan Feast Siapkan Proyek Kolaborasi

Namun, Tak Ada Wifi di Alam Baka edisi itu belum sepenuhnya rampung dan hanya berupa demo version.

Lagu tersebut juga sebetulnya pernah direkam melalui prosesi kolaborasi dengan salah satu band rock muda ibu kota.

BACA JUGA: Ariel NOAH Terinspirasi dari Koil

Seperti karya-karya Koil sejak Megaloblast (2001) dan Blacklight Shines On (2007), lagu Tak Ada Wifi di Alam Baka juga punya ciri khas yang kental.

"Semua lagunya Koil selalu istimewa dan dikerjakan dengan super serius. Dan Tak Ada Wifi di Alam Baka adalah original by itself. Tidak mirip dengan lagu-lagu Koil mana pun yang pernah dirilis sebelumnya," kata Otong Koil, Kamis (25/1).

Tak Ada Wifi di Alam Baka dari Koil menyuguhkan riff-riff menikam yang terdengar otentik.

Lagu tersebut hadir dengan aransemen yang lebih punya atmosfer glam/heavy metal namun melodius.

“Lagu ini dibuat di Jakarta, circa 2009-2010. Waktu itu gue lagi senang-senangnya main gitar dengan efek fuzz," jelas Donnyantoro.

Musik yang disuguhkan dalam Tak Ada Wifi di Alam Baka disempurnakan dengan lirik buatan Otong Koil.

Secara tema, lagu tersebut bicara tentang spiritualism, atau lebih ke pertanyaan tentang spiritualism itu sendiri.

Otong Koil menegaskan dan menggarisbawahi bahwa apa yang diutarakannya benar-benar murni pertanyaan untuk dirinya sendiri dan bersifat personal.

Lirik tersebut bukan sindiran apalagi dilayangkan untuk fenomena sosial, sebagaimana lirik-liriknya dianggap demikian oleh para penggemar.

"Gue tidak pernah membuat peraturan dan menulis lirik yang menjadikannya sebuah kebenaran mutlak (absolut). Biasanya yang terjadi adalah sebuah kebenaran by the judgement," imbuh Otong Koil.

Peluncuran Tak Ada Wifi di Alam Baka dari Koil tidak hanya memuat satu lagu saja melainkan menawarkan ragam bebunyian lain atau remix dari versi orisinal.

Hal tersebut merupakan sebuah tradisi yang sering dilakukan Koil dalam melayani setiap perilisan katalog musik sejak lama.

Total rilisan kali ini berisikan 9 lagu dengan format bervariasi yang bersumber dari olahan sederet musisi tamu yang Koil pilih.

Di luar versi orisinal, ke delapan Tak Ada Wifi di Alam Baka lainnya adalah versi tafsir ulang dengan gaya pendekatan musikal yang agak mustahil disentuh oleh Koil.

Antara lain, gaya musik bercorak funky kota atau koplo dari remixer bernama EfanEvanEpan, lalu ada remix dengan nuansa synth-pop halus oleh Burdead, piano (Arizona Mardatias), dan dark wave (Count DraguhL).

Sementara itu, versi lainnya adalah versi demo yang sebelumnya dikenalkan melalui Second Installment, lalu lesson gitar dan bass, hingga format karaoke.

Tak Ada Wifi di Alam Baka direkam di The Old Ghost House, Bandung pada 2023 dengan proses akhir audio mixing dan mastering oleh Al Azthra Verdijantoro alias Azthraal.

Sementara untuk sampul lagu, Koil menunjuk ilustrator bernama Patra Aditia.

Kesembilan versi Tak Ada Wifi di Alam Baka dari Koil sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler