jpnn.com, JAKARTA - Sandiaga Uno telah mengundurkan diri dari jabatan wakil gubernur DKI Jakarta sejak 27 Agustus 2018 lalu. Sandi mundur saat maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu.
Sejak salah seorang pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk ini mundur dari jabatan wagub DKI, sejak itu pula Gubernur Anies Baswedan memimpin Jakarta seorang diri selama lebih dari satu tahun.
"Saya kira memang ini agak aneh, kok bisa lama sekali mereka menentukan pengganti Uno," ujar pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe kepada jpnn.com, Senin (20/1)
BACA JUGA: Ah, Tidak Gampang Melengserkan Anies Baswedan
Dosen di Universitas Mercu Buana ini menduga, ada tarik menarik kepentingan yang begitu kuat di antara kedua partai pengusung Anies-Sandi di Pilgub DKI 2017 lalu itu. Akibatnya, Gerindra-PKS tak juga menemukan kata sepakat.
"Bisa jadi karena saling tarik menarik kepentingan saat pilpres kemarin, sehingga berimbas pada penentuan wagub DKI," ucapnya.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Lebih Berpeluang Jadi Wagub DKI ketimbang Kader PKS
Untuk diketahui, Gerindra dan PKS juga berkoalisi di Pilpres 2019 lalu, mengusung pasangan Prabowo-Sandi.
"Rugi pasti rugi, karena jatah mereka justru tidak cukup lama memimpin DKI, sehingga bisa menunjukan eksistensi mereka sebagai orang partai," pungkas Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Pernyataan Gubernur Anies soal Wagub DKI di Lokasi Nikah Massal
Redaktur & Reporter : Ken Girsang