Japan Open

Kok Bisa Marcus / Kevin Menang Mudah dari Duo Tiang Listrik?

Minggu, 16 September 2018 – 18:46 WIB
Marcus / Kevin. Foto: AFP

jpnn.com, TOKYO - Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi dan Kevin Sanjaya alias Marcus / Kevin mempertahankan gelar juara yang mereka raih di ajang Japan Open tahun lalu.

Dalam laga final tahun ini, Marcus / Kevin naik podium juara setelah mengalahkan Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok) dengan skor 21-11, 21-13, Minggu (16/9) sore WIB.

BACA JUGA: Kento Momota: Juara di Japan Open Mimpi Saya Sejak Lama

Gelar Japan Open 2018 menjadi gelar keenam yang diraih oleh ranking satu dunia tersebut pada tahun ini setelah gelar di Indonesia Masters, India Open, All England, Indonesia Open dan Asian Games 2018.

"Kami senang bisa mempertahankan gelar kami. Apalagi ini turnamennya di Jepang, kami bisa memberikan hasil yang terbaik untuk sponsor kami," kata Kevin seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

BACA JUGA: Tampil Ganas, Marcus / Kevin Back to Back di Japan Open

Dalam pertandingan final yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Marcus / Kevin bisa dibilang tampil sempurna. Solid dan tak memberikan kesempatan kepada Li/Liu untuk mengembangkan permainan.

Tak seperti biasanya, duel Marcus / Kevin vs Li/Liu kali ini terkesan berat sebelah. Dalam delapan kali pertemuan sebelumnya, pertarungan dua ganda papan atas dunia itu berlangsung alot. Namun, sore tadi berat sebelah.

Nah ternyata, Marcus / Kevin sejak awal sudah tahu ganda yang sering juga disebut duet Tiang Listrik Tiongkok (karena postur dan smes kerasnya) atau Menara Kembar itu akan mengubah taktik permainan mereka dari agresif ke cenderung bertahan.

"Hari ini lawan mengubah permainan mereka, beda dari biasanya. Kali ini Li/Liu lebih banyak main bertahan, tapi kami sudah siap dengan semua strategi mereka, jadi kami lebih yakin," ujar Kevin.

Marcus juga mengiyakan pernyataan Kevin. Meski lawan mengubah strategi, mereka sudah mengantisipasi hal ini. Terbukti perolehan skor cukup jauh di penutup game pertama maupun game kedua.

"Mereka banyak mengarahkan bola ke atas, mungkin karena bolanya berat. Tapi kami sudah mempersiapkan tenaga, kami tahu ini pasti akan terjadi. Kami sudah mempelajarinya saat mereka melawan Fajar (Alfian)/Rian (Ardianto). Model mainnya mirip, jadi kami sudah bisa memprediksi," beber Marcus.

Stadion yang digunakan di Japan Open 2018 merupakan stadion yang akan digunakan untuk Olimpiade Tokyo 2020. Marcus / Kevin pun mengaku optimis bisa menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan di stadion ini.

"Suasananya enak, kami cukup nyaman bermain di sini. Walaupun bolanya berat. Tapi kami bisa mengatasi," ujar Kevin. (adk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zheng/Huang Cuma Butuh 36 Menit jadi Juara Japan Open


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler