jpnn.com, KEDIRI - Putra dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono yang maju dalam Pilkada Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menargetkan perolehan suara hingga 80 persen.
Dhito, panggilannya, menjadi bacalon bupati. Sementara bacalon wakilnya ialah Dewi Maria Ulfa.
BACA JUGA: PAN Dukung Anak Pramono Anung Maju di Pilbup Kediri, Ini Alasannya
"Sebanyak 50 kursi usung saya dan Mbak Dewi, maka dalam hal ini menjadi tugas dan amanat bagi saya dan Mbak Dewi untuk dapat mencapai target kemenangan minimal 80 persen," kata Dhito di Kediri, Jumat (4/9).
Selain berharap struktur partai bisa membantu dirinya memenangi pilkada, Dhito juga berharap kader partai memberikan arahan serta pendampingan agar Kediri menjadi lebih baik.
BACA JUGA: Luar Biasa! Anak Pramono Anung Sapu Bersih Semua Rekomendasi Parpol
Sebelum mendaftar, dirinya juga sudah melakukan persiapan seperti salat, sungkem kepada orang tua serta tumpengan bersama.
Bahkan, dirinya dititipi sepatu milik almarhum Taufiq Kiemas, suami dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, yang dipakainya ketika pendaftaran di KPU Kabupaten Kediri.
BACA JUGA: Detik-detik Teror Sasar Rumah Bupati Kediri, Terekam CCTV, Ada Tulisan dengan Tinta Merah
"Kebetulan Ibu Ketua Umum (Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri) titipkan sepatu almarhum Pak Taufiq dan saya gunakan untuk daftar ke KPU," kata dia.
Dia juga mengaku sempat khawatir dengan kotak kosong saat pilkada di Kabupaten Kediri.
Hal itu karena bumbung kosong atau kotak kosong tidak dapat mengukur pergerakan, tetapi jika 'head to head' bisa mengukur.
"Ada statistik yang terlihat, tetapi saya yakin bumbung kosong tidak akan signifikan di Kabupaten Kediri," ujar dia.
Dirinya berharap dengan dukungan semua partai dan keinginan masyarakat Kabupaten Kediri untuk perubahan, bisa bersama-sama menjadikan kabupaten ini lebih baik.
Ia mengakui dukungan seluruh partai diberikan kepadanya dengan pasangannya, Dewi Maria Ulfa.
Selain itu, partai nonparlemen di Kabupaten Kediri juga memberikan dukungan yakni Partai Hanura, PSI dan Partai Garuda.
"Sebenarnya bahasanya tidak sapu bersih seluruh partai, tetapi seluruh partai menghendaki satu hal yang sama. Saya tidak paksakan hanya melakukan penjajakan serta komunikasi. Kebetulan Partai Hanura, PSI dan Garuda, juga mendukung. Itu nonparlemen," kata dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek