jpnn.com, WATFORD - Liverpool masih memimpin klasemen Premier League meski kalah 0-3 di markas tim papan bawah Watford, Vicarage Road, Minggu (1/3) dini hari WIB.
Liverpool masih unggul 22 poin dari peringkat kedua, Manchester City. The Reds 79 poin dari 28 pertandingan, The Citizens 57 dari 27 laga.
BACA JUGA: Jurgen Klopp jadi Sasaran Kemarahan Pemain Atletico Madrid
Namun, kekalahan pertama di Premier League musim ini mungkin menyesakkan buat anak-anak asuhan Jurgen Klopp.
Kekalahan pertama itu terjadi setelah Liverpool menyamai rekor 18 kali menang beruntun milik Manchester City (2017). Tidak bisa lebih baik dari City.
BACA JUGA: Fan Manchester United Kirim Surat Minta Liverpool Kalah, Ini Balasan Jurgen Klopp
BACA JUGA: Atletico Madrid Punya Dua, Liverpool Kosong
Kekalahan pertama itu juga sekaligus membuat Liverpool gagal mematahkan rekor invicible alias tak pernah kalah milik Arsenal (saat juara musim 2003-04).
Liverpool masih paling depan, sulit dikejar menjadi juara Premier League musim ini. Mereka hanya butuh empat kemenangan lagi untuk membuat City atau pesaing lainnya tak mungkin mengejar total poin The Reds.
Namun, kenapa harus Watford tim pertama yang mengalahkan Liverpool di Premier League musim ini?
Dengan kemenangan tadi, Watford untuk sementara keluar dari zona degradasi. Tim asuhan Nigel Pearson kini berada di peringkat ke-17 dengan 27 poin dari 28 laga.
Jarak Watford dengan 'peringkat pertama' (urutan 18) di zona merah, AFC Bournemouth hanya dipisahkan selisih gol (minus 16 dengan minus 17).
Namun, semuanya memang berjalan manis buat Watford dalam laga tadi.
Di babak pertama, tuan rumah berhasil membendung serangan Liverpool, bertahan untuk istirahat turun minum di kedudukan 0-0.
Fan Watford sempat resah dan gelisah lantaran pemain bintang mereka Gerard Deulofeu cedera pada menit ke-37, digantikan Roberto Pereyra.
Namun, dua gol dari Ismaila Sarr yang lahir hanya dalam kurun enam menit (54 dan 60) membuat Vicarage Road superyakin, di sinilah Liverpool akan tumbang.
Satu assist dari Sarr untuk Troy Deeney melahirkan gol ketiga pada menit ke-72. Watford sudah menang. Sejumlah pemain Liverpool terlihat ada yang pasang muka menyerah.
Jurgen Klopp pun menyalami Nigel Pearson pada menit ke-93 alias satu menit sebelum waktu tambahan di babak kedua berakhir.
Ismaila Sarr (tengah) menjadi King of The Match laga Watford vs Liverpool. Foto: diambil dari premierleague
Menurut pundit Sky Sports, Jamie Redknapp (pemain Liverpool 1991-2002), ada kesalahan yang tidak biasa dilakukan Liverpool dalam laga tadi.
Redknapp menilai Virgil van Dijk bisa melakukan hal yang lebih baik agar gol pertama tidak tercipta.
"Saya pikir Watford memang punya rencana permainan untuk membuat Liverpool kesulitan di lini belakang. Liverpool tidak sering dipukul begitu meyakinkan oleh Watford. Ini kejutan, tetapi sekarang saya pikir mereka akan memastikan gelar secepat mungkin dan melupakan yang satu ini," tutur Redknapp. (adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek