jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah terus mendorong Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih.
Untuk mendukung upaya tersebut, PLN berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
BACA JUGA: 416 Rumah di Kabupaten Batu Bara Dapat Bantuan Sambungan Listrik dari PLN
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan selain ramah lingkungan, penggunaan kendaraan listrik juga lebih efisien, dapat mengurangi impor BBM, serta menghemat devisa dan subsidi BBM.
"Kami akan terus melakukan sosialisasi dan bekerja sama dengan Kementerian atau Lembaga terkait program kendaraan listrik. Dengan pelaku manufaktur, kita akan bikin roadmap membuat suatu program kerja sama," ucap Arifin dalam acara Electric Vehicle (EV) Fun Day di Bandung, Minggu (4/12).
BACA JUGA: PT Jasaraharja Putera Beri Bantuan Kepada Korban Gempa di Cianjur
Kegiatan EV Fun Day yang digelar Kementerian ESDM merupakan ajang untuk memperkenalkan sekaligus mengajak masyarakat menggunakan kendaraan listrik.
Dalam acara tersebut, para peserta menempuh jarak 9,1 kilometer (km), yang dimulai dari Museum Geologi dan berakhir di Parkir Barat Gedung Sate.
BACA JUGA: Pakai REC PLN, Danau Toba Jadi Destinasi Pariwisata Berbasis Energi Hijau Pertama di Indonesia
Touring kendaraan listrik ini dihadiri oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury.
Selain itu hadir juga Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum, Staf Utama Menteri Perhubungan Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas Budi Setiyadi, dan Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti.
Dalam kegiatan tersebut, Arifin menyebut salah satu pendorong terbentuknya ekosistem kendaraan listrik adalah ketersediaan stasiun pengisian listrik.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, hingga 17 November 2022, telah tersedia 439 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 328 lokasi dan 961 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di Indonesia.
Adapun rinciannya adalah, di wilayah Sumatera Utara ada 45 SPKLU dan 12 SPBKLU, di Sulawesi, Kalimantan dan Maluku sebanyak 35 SPKLU dan 13 SPBKLU.
Kemudian untuk DKI Jakarta 118 SPKLU dan 359 SPBKLU serta Provinsi Banten ada 25 SPKLU dan 227 SPBKLU.
Lalu ada juga di Provinsi Jawa Barat sebanyak 50 SPKLU dan 189 SPBKLU, sedangkan di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 30 SPKLU dan 35 SPBKLU.
Serta yang terakhir ada di Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 136 SPKLU dan 126 SPBKLU.
Pada acara yang sama, Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti mengatakan phaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi PLN dalam mendukung transisi energi.
Khusus untuk percepatan menambah SPKLU dan SPBKLU, PLN melakukan pembangunan secara mandiri maupun kerja sama dengan berbagai stakeholder.
Saat ini telah dilakukan kerja sama penyediaan SPKLU pola franchising dengan BUMN dan swasta.
"Kami punya strategi membuat perkembangan jumlah SPKLU dan SPBKLU akan menjamur. Kami lakukan franchising, kolaborasi dengan pemilik area strategis seperti kantor-kantor, kafe, restoran hingga ke mal-mal yang memang memiliki lokasi aset strategis. Kami mengajak semua pihak untuk berkolaborasi," ujar Edi.
Selain SPKLU, Edi menjelaskan PLN juga terus membangun SPBKLU. Sebab, SPBKLU ini merupakan yang paling dibutuhkan masyarakat di tengah menjamurnya motor listrik, khususnya para pengendara ojek online.
"Kalau motor listrik ini kan sekali mengisi daya untuk 60 kilometer, sedangkan ojol ini biasanya butuh 150 kilometer (km), maka harus ganti baterai 2-3 kali. Untuk itu, kami akan gencar berkolaborasi juga membangun SPBKLU ini," kata Edi.
Untuk bisa memperbanyak unit SPBKLU, PLN sudah bekerja sama dengan Grab, Gesit dan juga Viar.
Sementara untuk meningkatkan penetrasi, PLN juga telah menandatangani MoU dengan Pabrikan, Distributor dan Pebisnis Transportasi.
"Melalui kolaborasi ini diharapkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin masif terbangun," terang dia.
Selain membangun SPKLU dan SPBKLU, PLN juga menyediakan insentif berupa diskon tarif sebesar 30 persen untuk pengisian daya di rumah pada pukul 22.00 sampai dengan 05.00.
Selain itu, akan ada bonus diskon tambah daya yang diberikan oleh PLN.
Misalnya, bagi pelanggan 1 Fasa hanya membayar Rp 850 ribu dengan pilihan daya akhir 7.700 VA, sementara pelanggan 3 Fasa hanya membayar Rp 3,5 juta dengan pilihan daya akhir 13.200 VA.
Dengan berbagai infrastruktur dan promo yang disediakan, minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik akan naik. Karena, seluruh infrastruktur dan daya yang dimiliki PLN sangat cukup untuk mensuplai kebutuhan kendaraan listrik di Indonesia.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Everfit, Bantu Penuhi Kebutuhan Serat Harian Menuju Gaya Hidup Sehat
Redaktur & Reporter : Yessy Artada