jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Mego Pinandito mengatakan kolaborasi menjadi kunci utama dalam upaya mitigasi serta melakukan penanggulangan bencana.
Sebab, publik juga harus memahami bahwa risiko bencana bisa terjadi baik di tingkat daerah maupun nasional.
BACA JUGA: LDKPI: Bantuan ke Palestina Bentuk Komitmen Pemerintah terhadap Bencana Kemanusiaan
"Hanya dengan bekerja sama sebagai satu kesatuan, kita bisa menciptakan kerjasama yang kuat," kata Dr. Mego saat menghadiri acara pameran Emergency Disaster Reduction and Rescue (EDRR) Indonesia 2023 yang digelar di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (4/12).
Pameran EDRR Indonesia merupakan pameran internasional terbesar di Indonesia dalam bidang kebencanaan dengan menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan terkait dengan kebencanaan.
BACA JUGA: Bezzecchi Terancam Absen di MotoGP Indonesia, Bencana Bagi Tim Mooney VR46
Asops KASAU Marsda TNI Minggit Tribowo menilai hadirnya EDRR Indonesia menjadi hal yang sangat penting.
Menurut dia, pameran ini menjadi tempat bagi berbagai pihak untuk membangun kolaborasi yang kuat dalam rangka kegiatan mitigasi dan penanggulangan bencana.
"Di sini terlihat jelas bagaimana kerja sama yang terwujud dalam upaya mengatasi berbagai risiko bencana," katanya.
Minggit menjelaskan salah satu contoh nyata adalah partisipasi aktif seluruh stakeholder terkait dalam menangani bencana, perlu adanya mitigasi dan latihan gabungan bersama dalam mempersiapkan diri menghadapi potensi terjadinya bencana di Indonesia.
"Apresiasi kepada EDRR Indonesia yang mampu melibatkan semua stakeholder untuk duduk bersama guna mendapatkan saran masukkan dalam penanganan kebencanaan," ujarnya.
Penyusun standardisasi siaga dan latihan SAR, BNPP Ainun Najib mengatakan upaya untuk pengurangan risiko bencana menjadi sangat penting.
"Bencana itu selalu berulang. Untuk itu, penting meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menangani bencana," katanya.
Country Director Indonesia Government Relations Stalino Saerang menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk post event dari kegiatan sebelumnya yang telah sukses digelar pada pada 19–21 Oktober 2023 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta.
Stalino mengatakan pertemuan kali ini menjadi forum komunikasi strategis dengan tujuan mendapatkan informasi, kritik, dan masukan para pemangku kepentingan terkait persoalan kebencanaan.
"Sebagai pameran internasional terbesar di Indonesia yang meliputi semua aspek darurat dimulai dari pencegahan, penanggulangan bencana dan penyelamatan serta rehabilitasi pasca kebencanaan, EDRR Indonesia adalah pameran yang terselenggara berkat hasil kerjasama antara Comexposium Pte. Ltd dari Singapura dan Huamao International yang berbasis di Shanghai dengan instansi dan organisasi lainnya di Indonesia," jelasnya.
Stalino menjelaskan acara temu pemangku kepentingan ini dihadiri perwakilan dari tiga matra TNI yakni TNI AD, TNI AL, TNI AU. Selanjutnya ada Polri, BNPB, BNPP (Basarnas), Direktorat Bela Negara Kemhan RI, BAKAMLA, BRIN, PSDKP KKP, BMKG, BPBD Provinsi DKI Jakarta, Universitas, dan organisasi kemasyarakatan lainnya seperti Inti dan Yayasan Tzu Chi yang saling bersinergi dan berkolaborasi dalam penanggulangan bencana.
Managing Director at Comexposium Singapore and Director Asia Pacific Expo, Andrew Marriott, dalam sambutannya, berharap dapat membina kolaborasi yang lebih besar lagi dengan pemerintah Indonesia dalam EDRR Indonesia Expo yang direncanakan pada Oktober 2024.
"Pameran EDRR Indonesia di tahun 2024 berencana untuk membawa lebih banyak elemen keselamatan publik ke dalam pameran, dengan tujuan meningkatkan profil manajemen bencana dan keselamatan publik menjadi yang paling unggul di Indonesia," katan Andrew. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul