jpnn.com, JAKARTA - Kolam Renang Senayan merupakan salah satu venue yang sudah siap digunakan di ajang Asian Games (AG) 2018. Total sudah 99,08 persen pengerjaan terselesaikan di area kolam renang.
Pantauan Jawa Pos, finishing di ruang media terlihat masih berlangsung kemarin (27/10).
BACA JUGA: Tak Kenal Libur, Pemerintah Genjot Pengerjaan LRT Sumsel
Demikian pula dengan panataan kawasan di luar area kolam renang yang masih dikebut. Sebab, pada 9 Desember mendatang akan diserahterimakan dari tim proyek kepada Kemenpupera.
Selanjutnya pada tahun depan direncanakan bakal diserahkan kepada PPK GBK untuk digunakan perhelatan Asian Games 2018.
BACA JUGA: Anies Percayakan Tiga Tugas Berat kepada Sandi
Pada kesempatan kemarin, Kemenpupera menggandeng surveyor independen untuk melakukan inspeksi terkait teknis kolam agar sesuai dengan sertifikasi FINA (Federasi Internasional Akuatik).
Mereka yakni tim dari Pujol Arquitectura sebagai konsultan pembangunan venue akuatik yang sekaligus menjadi tim surveyor untuk tiga kolam pertandingan di Senayan.
BACA JUGA: Februari, SUGBK Bisa Dipakai Test Event Asian Games 2018
Antara lain kolam utama untuk renang, kolam polo air dan kolam loncat indah. Inpeksi tersebut sekaligus menjadi modal buat PB PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) melakukan follow up sertifikasi kepada FINA.
“Semua item sudah kami cek, termasuk bucket, gak ada masalah terkait posisi,” terang Filipp Ramirez Sadovski, representasi Pujol Arquitectura saat dikonfirmasi Jawa Pos kemarin.
Hasil pengamatan membuktikan bahwa tidak ada masalah krusial dalam hingga akhir penyelesaian venue akuatik tersebut.
Di tempat yang sama, Wisnu Wardhana, venue manager PB PRSI untuk Asian Games 2018 menerangkan bahwa pihaknya sebelumnya salah persepsi terkait penempatan bucket.
“Kemarin kami ada salah informasi saja, bucket yang di sejajar dengan scoring board juga bisa dipindah secara manual,” urainya.
Dengan demikian, dipastikan tidak akan ada renovasi ulang terkait penataan aspek teknis di Kolam Renang Senayan, Jakarta.
Dengan hasil inspeksi tersebut, PB PRSI segera menyiapkan langkah untuk mengajukan follow up kepada FINA.
“Kami berharap segera bisa disertifikasi FINA untuk fasilitas menuju Asian Games nanti,” bebernya.
Prosedur mendapatkan sertifkasi tersebut setidaknya memakan waktu sekitar 30-60 hari masa kerja.
“Atau bisa lebih cepat dari itu, karena secara teknis sudah memenuhi standard FINA,” katanya.
Sebagaimana diketahui untuk fokus utama tim Kemenpupera lebih merujuk kepada masalah penataan kawasan. Proses tersebut akan dikebut hingga akhir November ini. (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Infrastruktur Asian Games 2018 Sudah 90 Persen
Redaktur & Reporter : Soetomo