Kolombia-Argentina Batal jadi Tuan Rumah, Copa America Tetap Digelar

Selasa, 01 Juni 2021 – 20:29 WIB
Trofi Copa America (Photo by Carl DE SOUZA / AFP) (AFP/CARL DE SOUZA)

jpnn.com, BRASIL - Kolombia dan Argentina dipastikan batal menjadi tuan rumah bersama Copa America 2021.

Pembatalan dilakukan karena ada kerusuhan sosial di Kolombia dan lonjakan kasus COVID-19 di Argentina.

BACA JUGA: Korea Tourism Organization Rangkul Park Ji Sung dari Indonesia, Siapa dia?

Pembatalan Argentina dilakukan hanya dua pekan sebelum Copa America digelar.

Namun, pertandingan antar negara-negara Amerika Selatan tetap akan digelar.

Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) menetapkan Brasil sebagai tuan rumah dan laga akan mulai digelar 14 Juni.

BACA JUGA: Juventus Tak Ingin Melepas Penyerang Atletico yang Dipinjamnya itu

Federasi tersebut belum mengumumkan daftar stadion yang akan digunakan.

"CONMEBOL berterima kasih kepada presiden @jairbolsonaro dan timnya, serta Konfederasi Sepak Bola Brasil karena telah membuka pintu negara itu ke acara olahraga teraman di dunia saat ini."

BACA JUGA: Henry Ikut Latih Timnas Belgia Hadapi Euro 2020, Perannya Terus Meningkat

"Amerika Selatan akan bersinar di Brasil dengan semua bintangnya!" kata Conmebol di Twitter yang dikutip BBC pada Senin.

Argentina awalnya akan menjadi tuan rumah bersama dengan Kolombia, yang dicabut oleh CONMEBOL pada 21 Mei karena adanya protes anti-pemerintah yang melanda negara itu.

Penentangan terhadap turnamen tersebut telah berkembang di dalam maupun di luar pemerintahan Argentina.

Striker Uruguay Luis Suarez mengatakan kepada wartawan pada pekan lalu bahwa "kesehatan manusia" harus menjadi prioritas.

Argentina juga diketahui melakukan lockdown baru selama sembilan hari pada 23 Mei, setelah munculnya 35.000 kasus baru COVID-19 per hari dalam pekan itu.

Sementara di Brazil, protes atas penanganan pandemi COVID-19 oleh pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro telah berlangsung pada Sabtu.

Brasil telah mencatat hampir 460.000 kasus kematian akibat virus corona, jumlah korban tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Brasil juga memiliki jumlah kasus corona tertinggi ketiga yang tercatat di lebih dari 16 juta.

Senat Brasil mengadakan penyelidikan tentang penanganan pandemi pemerintah Bolsonaro dan lambatnya peluncuran program vaksin.

Brasil adalah juara bertahan, setelah memenangkan turnamen pada 2019.(Antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler