jpnn.com, KAPUAS HULU - Sebanyak 570 prajurit TNI anggota Batalyon Infanteri Raider Khusus 644/Walet Sakti di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar, melaksanakan latihan untuk memelihara kemampuan.
Komandan Batalyon (Danyon) Inf. Raider Khusus 644/Wls Letkol Inf. Gede Setiawan mengatakan, pemeliharaan latihan prajurit sangat dibutuhkan untuk menjaga kemampuan yang telah dimiliki.
BACA JUGA: Warga Mudik, TNI Pantau Rumah Kosong
“Ada pun materi dalam latihan tersebut diantaranya TPRAG (Taktik Pertempuran Regu Anti Gerilya) Raid, patroli-patroli, dan ada juga mengenai masalah PKP (Pendaratan Kaki Pantai),” terangnya saat meninjau prajuritnya latihan di beberapa titik wilayah Putussibau, Senin (19/6) malam.
Dikatakan Danyon, dari 570 personel dibagi dalam 3 SSK. Begitu pula dengan tahapan latihan, juga dibagi menjadi tiga. Mulai dari tahapan basis, gunung hutan dan rawa laut.
BACA JUGA: Panglima TNI: Berpakaian Ulama Tapi Memecah Pancasila, Itu Ulama Palsu
Hanya saja karena tidak ada laut, maka memanfaatkan sungai-sungai. “Untuk hutan gunung kita pilih di daerah Hulu Tubuk, Kecamatan Kalis, kemudian untuk rawa laut daerah Putussibau komplek Sibau Hilir dan Sibau Hulu dan sekitarnya,” terang Danyon.
Dijelaskannya, latihan dilaksanakan selama 14 hari. Beberapa materi yang diberikan harus dikuasai secara perorangan. Ini menjadi modal untuk memupuk kekompakan tim. “Tim harus solid, tidak ada kata lain, kalau perintah satu, harus satu,” tegasnya.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Buka Puasa di Mabes TNI, Ini Pesannya untuk Tentara
Setelah latihan dan penilaian selesai, maka dilanjutkan dengan evaluasi untuk melanjutkan ke latihan berikutnya. Mengingat Desember, pihaknya akan melaksanakan latihan pemantapan.
“Latihan pemantapan nanti akan lebih besar momennya dari yang sekarang,” pungkasnya.
Program latihan ini baru pertama kali dilaksanakan di Putussibau. Kemungkinan pada latihan pemantapan pada Desember nanti letusan akan lebih ramai.
“Jadi ini latihan perorangan untuk menyongsong latihan pemantapan,” jelasnya.
Latihan akan dilaksanakan rutin setiap tahun. Semua prajurit akan mendapatkan giliran. Ditegaskannya, dalam setiap kegiatan tetap ada reward dan punishment.
“Kalau yang tidak sesuai prosedur akan diberikan punishment bisa berupa teguran atau sanksi fisik. Itu tergantung seni pelatih yang akan memberi punishment. Kalau reward berupa kesejahteraan untuk istirahat,” ungkap Danyon. (dre)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berceramah di Mabes TNI, Kiai Maruf Amin Singgung Kelompok Intoleran
Redaktur & Reporter : Soetomo