Komando Posko Banjir Membingungkan

Sabtu, 26 Januari 2013 – 13:19 WIB
JAKARTA - Ketua Forum Tanggap Bencana Jawa Barat, Dedi Turjana, mengkritisi penanganan korban bencana banjir Jakarta selama masa tanggap darurat banjir yang baru akan berakhir 27 Januari 2013. Menurutnya relawan bencana masih kerja sendiri-sendiri, sehingga manajemen komando tidak berjalan baik.

Menurut Dedi, keberadaan posko bencana banjir di Jakarta justru  membingungkan. "Saya sendiri bingung. Dalam penanganan bencana ini posko itu cukup satu. Kalau sekarang kan banyak posko tersebar di mana-mana, jalan sendiri-sendiri," ujarnya dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1).

Dengan adanya banyak posko bencana banjir, lanjut Dedi, maka semua bÍsa memberi komando, karena yang namanya posko itu sendiri merupakan pusat komando. Hal itulah yang menurut dia membingungkan relawan dan petugas di lapangan.

"Posko itu kan pusat komando. Jadi semua bisa mengomando. Pos komando itu harusnya satu, yang lain itu pos dapur umum, pos kesehatan. Jadi itu terkoordinasi. Kalau semua buat posko berarti semua bisa perintah. Ini tidak akan termenej dengan baik," jelasnya.

Dia menegaskan bahwa manajemen penanggulangan bencananya di Indonesia masih belum baik. Maka hal ini harus diperhatikan serius oleh pemerintah melalui instansi terkait agar ke depan manajemen penanganan bencana berjalan maksimal.

Diketahui, selama masa tanggap darurat banjir Jakarta yang masih berjalan sampai saat ini, masih banyak korban banjir yang belum ditangani secara maksimal. Bantuan bencana hanya terpusat di beberapa titik, sementara di lokasi lain ada korban yang tidak menerima bantuan.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Surut, Kantor Satpas SIM Daan Mogot Buka

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler