Kombatan Antre Komidi Putar Sambil Tenteng Senapan, Taliban Langsung Terbitkan Larangan

Rabu, 02 Februari 2022 – 20:57 WIB
Anggota Taliban. Foto: Reuters

jpnn.com, KABUL - Para kombatan Taliban dilarang membawa senjata mereka di taman-taman hiburan di Afghanistan, kata juru bicara kelompok itu pada Rabu.

Kebijakan tersebut dianggap sebagai upaya Taliban untuk menampilkan gambaran yang lebih ramah sebagai penguasa baru Afghanistan.

BACA JUGA: Apa Kabar Janji Taliban? Pak Jokowi Sudah Menagih, China pun Mulai Jengkel

Petempur Taliban, yang menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam perang melawan pemerintah dukungan Amerika Serikat, memenuhi taman-taman hiburan di berbagai kota di Afghanistan sejak mereka merebut kekuasaan pada Agustus.

"Mujahidin Emirat Islam tidak diperbolehkan memasuki taman-taman hiburan bersama senjata, seragam militer dan kendaraan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di Twitter.

BACA JUGA: Duit Rp 4 Triliun Segera Mengalir ke Afghanistan, Taliban Tidak Akan Kecipratan

"(Mereka) wajib mematuhi semua aturan dan regulasi di taman-taman hiburan."

Taliban dikenal sebagai kelompok antikompromi dan sering menerapkan hukum mereka yang keras secara brutal ketika pertama kali berkuasa pada 1996-2001.

BACA JUGA: Kirim Bantuan ke Afghanistan, Indonesia Tetap Tegas soal Taliban

Namun sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus, mereka mencoba menunjukkan wajah yang lebih moderat kepada rakyat Afghanistan dan masyarakat dunia, ketika pemerintahan sementara mereka berjuang menghadapi krisis kemanusiaan.

Tempat yang menarik bagi para petempur Taliban adalah salah satu taman hiburan terbesar di Kabul dan sebuah taman di pinggir waduk Qargha, di pinggiran barat kota itu.

Sambil menenteng senjata otomatis, mereka antre untuk menaiki komidi putar dan ayunan kapal bajak laut, sementara pengunjung biasa memandang mereka dengan gugup.

Sebagian besar petempur yang berbicara dengan Reuters mengaku belum pernah mengunjungi Kabul sebelum Taliban merebut ibu kota itu pada 5 Agustus.

Beberapa di antara mereka mengaku sangat ingin mendatangi taman hiburan itu sebelum ditugaskan kembali ke daerah lain. (ant/dil/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler