Komdis Dalami Indikasi Rasis

Di Balik Laga Panas SP v Arema

Kamis, 01 Mei 2014 – 04:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Masih ingat apa yang menjadi awal dari tandukan Zinedine Zidane kepada Marco Materazzi pada final Piala Dunia 2006" Penghinaan Materazzi ke Zidane dengan cara menghina ibu dan adiknya menjadi sumber persoalannya.

Nyaris sama seperti tandukan Irsyad Maulana ke Hendra Adi Bayauw dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014, Selasa lalu (29/4).

BACA JUGA: Chelsea Takluk 1-3, Atletico ke Final Liga Champions

Ternyata, penghinaan Hendra Bayauw kepada ayah Irsyad-lah yang disebut-sebut sebagai awal dari terjadinya tindakan pemain berusia 21 tahun tersebut. Persitiwa yang terjadi pada menit ke-53 pertandingan tersebut memang sudah diselesaikan wasit Dodi Setia Purnama. Irsyad diganjar kartu kuning kedua, sedangkan Bayauw langsung kartu merah.

Namun, apapun penyelesaian yang dilakukan oleh wasit di lapangan, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akan tetap mendalami peristiwa ini.

BACA JUGA: Costa Cetak Gol Kedelapan di Liga Champions

"Kami akan menelusuri kemungkinan memberikan sanksi lagi jika memang ditemukan fakta lainnya," ujar Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan kepada Jawa Pos, kemarin (30/4).

Hinca menganggap hukuman kartu merah sudah menjadi ganjaran yang tepat bagi kedua pemain pelaku tindakan kurang sportif di lapangan. Yang perlu dicari saat ini adalah latar belakang apa di balik kejadian tersebut, apakah benar ada penghinaan yang menjadi awalnya. Tujuannya jelas, tindakan provokasi ini perlu mendapat pelajaran untuk ke depannya.

BACA JUGA: Giliran Arda Turan Bawa Atletico Unggul 1-3

Seperti penyelesaian kasus pelecehan rasisme sebelumnya yang selalu terbentur dengan bukti-bukti, pun demikian untuk kasus ini. Perlu bukti visual ataupun saksi-saksi yang terdekat dengan kedua pemain. Kasus pelecehan rasisme Mbida Messi tahun lalu saja akhirnya tidak dilanjutkan lantaran kurang saksi dan bukti.

Untuk kasus ini, Komdis PSSI akan terlebih dahulu mengumpulkan bukti-bukti tertulis terlebih dahulu. "Untuk pertama, kami akan menunggu bagaimana laporan pengawas pertandingannya melalui PT Liga Indonesia. Jika memang PP (pengawas pertandingan, Red) mencantumkannya, maka bisa kami proses kelanjutannya," bebernya.

Irsyad sendiri mengakui adanya penghinaan kepada orang tuanya yang dilakukan oleh Bayauw. Dalam pengakuannya lewat situs resmi klub kemarin, ucapan Bayauw sebelum tandukannya mampu membangkitkan emosinya. "Saya emosi karena Bayauw mengatai ayah saya anjing dua kali," ungkapnya.

Ditemui terpisah, manajer Arema, Rudi Widodo menyebut pihaknya masih perlu mendengarkan kembali duduk persoalan yang sebenarnya dari pemain asli Padang tersebut. Dari situ nantinya di jajaran manajemen bisa mengambil langkah. Apakah membuat laporan tertulis kepada Komdis, atau tidak.

"Hanya, walaupun nantinya tanpa ada laporan resmi dari manajemen pun, kemungkinan pihak Komdis PSSI sudah mengetahui apa yang harus dilakukannya. Karena rasisme itu kan isu pelanggaran yang sudah mendunia, jadi itu pasti juga menjadi concern Komdis juga," pungkas dia. (ren)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menit 60, Diego Costa Bawa Atletico Unggul 1-2 Atas Chelsea


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler