jpnn.com, MAKASSAR - Sudah ada dua pelatih yang menajdi korban pemecatan hingga pekan keempat Liga 1 musim 2022/2023.
Mereka dicopot dari jabatannya lantaran gagal memenuhi target yang diinginkan klub.
BACA JUGA: Gegara Jabat Tangan, Thomas Tuchel dan Antonio Conte Terlibat Perseteruan
Korban pertama ialah Robert Rene Alberts, yang harus mengakhiri kerja sama dengan Persib Bandung.
Juru taktik asal Belanda itu gagal memberikan performa terbaik di awal musim ini. Setelah itu, menyusul Javier Roca yang dilengserkan dari kursi pelatih Persik Kediri.
BACA JUGA: Thomas Tuchel Beber Penyebab Cekcok dengan Antonio Conte, Geram Karena Ini
Menanggapi hal tersebut, Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares enggan sombong dengan hasil yang diraih timnya saat ini.
Secara mengejutkan Tavares menyebut dirinya bisa saja menjadi korban berikutnya jika gagal membawa PSM meraih hasil apik.
BACA JUGA: Apa Kegiatan Timnas U-16 Indonesia Setelah Juara Piala AFF? Ini Kata Sekjen PSSI
"Mungkin saya orang ketiga yang dipecat kalau tidak mendapat hasil bagus ke depannya," kata Bernardo Tavares, Minggu (14/8/2022).
Pria asal Portugal itu mengakui pemecatan pelatih merupakan sesuatu yang lumrah dalam sepak bola, terlebih di Indonesia yang memiliki banyak tuntutan, khususnya dari suporter.
"Sekarang saya terus belajar sedikit demi sedikit untuk memahami sepak bola Indonesia. Ini merupakan negara yang sangat antusias tentang kempetisi, terlihat dari para suporternya," tambah Tavares.
Kini, Tavares tengah berjuang membawa PSM bersaing di AFC Cup 2022 dan Liga 1 2022/23.
Dia berjanji akan bekerja ekstra keras untuk membawa Juku Eja bersaing dengan klub lainnya. (mcr29/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rans Nusantara vs PSM: Rahmad Darmawan dan Bernardo Tavares Saling Puji
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : M. Srahlin Rifaid