Komentar Pedas Ruhut Sitompul soal Kubu Prabowo

Sabtu, 06 Oktober 2018 – 12:59 WIB
Ruhut Sitompul. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus kondang Ruhut Sitompul angkat bicara terkait kasus kebohongan aktivis sosial Ratna Sarumpaet yang kini telah bergulir ke kepolisian.

Ibunda Atiqah Hasiholan yang menyandang status tersangka itu juga kini telah ditahan. "Kenapa polisi melakukan pengembangan sedemikian rupa mengenai Ratna Sarumpaet, karena polisi itu bekerja atas nama hukum. Karena dia bekerja atas nama hukum, sudah tercium bahwa ini ada grand design dari mereka, termasuk Pak Prabowo, Pak Amien Rais, semua," ucap Ruhut.

BACA JUGA: Ratna Sarumpaet Terancam Penjara 10 Tahun

Hal ini disampaikan Ruhut dalam perbincangan dengan JPNN, Sabtu (6/10). Dia mengatakan, dengan cara-cara beginilah kubu oposisi mau melawan Joko Widodo (Jokowi) yang juga calon presiden petahana.

"Tapi akhirnya kalau kau lihat twitter aku yang terbaru, jelas aku bilang melakukan kesalahan dengan cara melanggar hukum, nanti semakin berat. Aku uraikan di situ," katanya.

Pendukung Jokowi sejak 2014 yang tergabung dalam Tim Bravo 5 ini menulis bahwa melakukan kesalahan dengan cara melanggar hukum mendukung pasangan capres/cawapresnya tinggal menunggu waktu melakukan kesalahan yang jauh lebih besar.

BACA JUGA: Hasto Minta Amien Rais Hadiri Pemeriksaan Polisi

"Itulah sekarang yang dialami Ratna Sarumpaet sehingga sekarang ditahan pihak kepolisian. Ingat, Indonesia negara hukum," sebut Ruhut.

Mantan juru bicara Partai Demokrat ini mengatakan bahwa yang dilakukan Ratna awalnya enak saja melakukan provokasi-provokasi yang sebenarnya melanggar hukum. Sebab, kontennya juga fitnah dan ujaran kebencian.

BACA JUGA: Amien Rais Dipanggil Polisi, PAN Bilang Begini

"Tapi okelah, bisa mereka berlindung di bawah demokrasi. Ya kan sekarang demokrasi dikedepankan. Bisa saja ngomong apa pun, tapi ingat, tetap harus demokrasi yang bertanggung jawab," tegas Ruhut.

Dalam kasus Ratna, lanjutnya, awalnya mereka mulai bicara fakta hukum, kemudian berani mengarang cerita hoaks bahwa dirinya dianiaya. Jawaban dari isu ini pun menurutnya sudah kelihatan di mana Ratna mengaku berbohong.

Namun, informasi pengeroyokan terhadap Ratna sudah terlebih dahulu disebarluarkan melalui jaringan IT (informasi teknologi) mereka. Bahwa Ratna ditekan bahkan dikerjai oleh polisi. Ditegaskan Ruhut, cara-cara itu sangat jahat. Sebab, polisi merupakan penegak hukum yang bekerja sesuai ketentuan hukum.

Di sisi lain, informasi bahwa kejadian itu benar terus digulirkan. Padahal sudah jelas sebuah kebohongan dan pelakunya, Ratna Sarumpaet telah mengakui kebohongannya. Namun belakangan dengan mudahnya pihak yang semula menyuarakan kebohongan Ratna, tiba-tiba menjadi korban.

"Kok mereka enak saja dengan ucapan, kami dibohongi, satu kalimat. Oh enggak bisa begitu. Itu kan sistematis mereka melakukan suatu. Ini cara-cara mereka bikin kejutan menjelang 2019. Salah. Karena Pak Jokowi itu orang yang tidak pernah melanggar hukum dan kami pendukungnya dilarang melakukan itu," tandasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri: Banyak kok yang Berbohong tapi tak Minta Maaf


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler