jpnn.com, MEDAN - Pelatih PSMS, Abdul Rahman Gurning telah memberikan keterangan saat sidang Komisi Disiplin (Kimdis) PSSI di Jakarta, Selasa (20/8).
Tak hanya Gurning, dua anak asuhnya, Legimin Raharjo dan Syaiful Ramadhan juga ikut dimintai keterangan oleh Komdis.
BACA JUGA: Keputusan Komdis PSSI Bikin Pelatih Persib Bandung Bingung
BACA JUGA: Buronan Pembunuh Hakim Tua Akhirnya Ditangkap, Motifnya karena Sakit Hati
Mereka dipanggil Komdis setelah adanya laporan mengenai wasit yang ditodong pistol saat laga PSMS vs Persiraja.
BACA JUGA: Kas Hartadi Sebut Pemain Anyar Sriwijaya FC Memberi Warna Baru
Gurning mengatakan pemeriksaan semuanya berjalan lancar dalam pertemuan yang durasinya satu jam itu.
“Enggak ada masalah, saya hanya terangkan dari awal pertandingan sangat merugikan kami. Syaiful dan Legimin bilang wasit diancam, cuma enggak bilang siapa yang mengancam,” ungkapnya.
BACA JUGA: Gol Pemain Baru Bawa Sriwijaya FC Tumbangkan Perserang
“Cuma dibilang diancam pakai pistol, sesudah pemain kami dikartu merah (Ilham Fathoni). Siapa yang mengancam enggak tahu, namanya orang di lapangan,” lanjutnya.
Kepada Komdis, Gurning juga memastikan jika wasit dikonfrontasi pasti jawabannya tidak mengaku. “Orang Komdis juga bilang ‘itu iyalah kalau ngaku penuh penjara’,” jelasnya.
Gurning menyebut situasi saat tanya jawab itu sangat santai. “Tidak seperti sidang, banyak bercanda, satu jam ngobrolnya,” lanjutnya.
Meski begitu, dia menjelaskan dua pemainnya yang ikut dimintai keterangan ngotot mengungkapkan bahwa apa yang mereka dengar di lapangan dari mulut wasit Candra (Sumatera Barat) benar adanya, dan bukan hal dusta.
“Pemain kami memang mendengar apa yang wasit bilang, saat itu pemain bertanya kenapa wasit berat sebelah, lalu wasit bicara diancam pakai pistol, tapi siapa yang ngancam enggak tahu,” bebernya.
BACA JUGA: Ngaku Uang Perusahaan Dijambret, Ternyata Dihabiskan untuk Berbuat Hal Terlarang
Gurning juga menyatakan satu cerita yang diterima dari orang Komdis saat pertemuan itu. “Mereka juga bilang pernah kejadian seperti ini, saat main di Bireuen (tidak diberitahu kapan). Pernah kejadian wasitnya tentara, diancam, tapi wasit enggak mau, Bireuen akhirnya kalah. Wasitnya pindah hotel, jadi enggak ketemu,” tandasnya.
Dari pertemuan itu, Komdis meminta kubu PSMS jika di kemudian hari menemukan bukti lebih valid untuk bisa mengirimkan langsung ke Komdis. “Hasil pertemuan belum ada, hanya saja pihak Komdis bilang kalau ada data atau bukti baru langsung kirim sama mereka,” tuturnya. (nin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelandang Serang PSMS Dipanggil Pemusatan Latihan Timnas Indonesia U-22
Redaktur & Reporter : Budi