Kominfo Tambah Penyuluh Informasi Publik

Kamis, 01 Februari 2024 – 03:41 WIB
Bimbingan Teknis Pemanfaatan Platform Digital Kemitraan bagi Komunitas Informasi Masyarakat. Foto dok Kominfo

jpnn.com, YOGYAKARTA - Direktorat Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik (TKKKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para Penyuluh Informasi Publik (PIP) 2024 di Kota Yogyakarta pad Selasa (30/1).

Bimtek PIP kali ini diikuti oleh 42 PIP rekrutmen 2024 yang berasal dari wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

BACA JUGA: MTM Bersama Kominfo Perkuat Sinergi Transformasi Digital dan Keamanan Siber

Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Hasyim Gautama menekankan tentang pentingnya pendekatan yang berbeda dari PIP dalam melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat.

“Kami berharap Bapak dan Ibu dapat menyampaikan pesan program pemerintah dengan pendekatan yang berbeda. Berangkat dari kedekatan yang telah terbangun selama ini antara Bapak dan Ibu dengan komunitasnya masing-masing, tentu dapat membuat kegiatan penyampaian sebuah informasi dapat lebih diterima di hati,” ucapnya.

BACA JUGA: Jadi Binaan Rumah BUMN Rembang, Arma Leather and Craft Tembus Pasar Tiongkok

Dengan karakter pendekatan yang berbeda, harapannya PIP bisa memecah kebuntuan pemahaman masyarakat tentang isu yang sedang beredar. Ini akan menjadikan informasi diterima dengan benar.

“Dengan pendekatan-pendekatan khas inilah, harapannya informasi yang selama ini sulit sampai dan diterima baik oleh masyarakat dengan kondisi dan karakter tertentu, dapat terpecahkan melalui peran besar Bapak dan Ibu sekalian," ujar Hasyim.

BACA JUGA: PLN Indonesia Power Jadi Acuan BUMN Tanzania Dalam Pengelolaan Geothermal

Pada bimtek ini PIP diberikan materi terkait isu kesehatan dan ketenagakerjaan. Hasyim menekankan pentingnya materi kesehatan mengingat perkembangan penyakit polio saat ini.

PIP diharapkan mampu memahami manfaat dari imunisasi dan mendorong partisipasi masyarakat untuk imunisasi.

“Nanti, akan disampaikan materi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan materi Advokasi Imunisasi untuk mendorong imunisasi bagi anak-anak terutama terkait imunisasi polio. Dengan bantuan Bapak dan Ibu diharapkan Indonesia dapat kembali mencapai nol kasus polio sehingga anak-anak Indonesia bisa tumbuh dan berkembang menjadi SDM yang unggul," jelas Hasyim.

PIP akan didukung dengan Sistem Informasi PIP dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini tentu akan mempermudah PIP dalam menerima informasi dan melakukan pelaporan atas kinerja PIP.

Mengingat posisi PIP yang ditempatkan di daerah 3T, digitalisasi komunikasi PIP ini sangat mendukung kinerja PIP dalam menciptakan perubahan perilaku masyarakat.

“Harapannya informasi tersebut tidak hanya diketahui dan dipahami oleh masyarakat, tapi lebih dari itu dapat tercipta perubahan perilaku di masyarakat ke arah yang lebih baik sehingga peran besar dan kerja keras Bapak dan Ibu dapat berkontribusi pada peningkatan indeks pembangunan manusia di Indonesia, khususnya di wilayah 3T," tegasnya.

PIP diberi tugas menggaungkan program dan kebijakan strategis pemerintah hingga ke masyarakat di wilayah 3T dan daerah lainnya yang masih memerlukan penyampaian pesan melalui metode komunikasi tatap muka dalam pemerataan informasi.

“Dukungan yang diharapkan dari PIP dalam mendukung upaya pelaksanaan imunisasi yaitu upaya edukasi masyarakat melalui pertemuan di pengajian dan tokoh di wilayah PIP bertugas, serta membantu menanggulangi rumor atau hoaks mengenai imunisasi,” imbuh Epidemiolog Ahli Madya Kementerian Kesehatan Reza Isfan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler