Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kembali ditangkap komisi antirasuah Malaysia sehubungan dengan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) mengatakan pihaknya telah menangkap Najib Razak pada Rabu (19/9/2018) sore atas dugaan pencurian uang jutaan dolar dari dana investasi Malaysia dan ia akan menghadapi tuduhan lebih lanjut di pengadilan yang akan digelar pada Kamis (20/9/2018) besok.

BACA JUGA: Berdandan Ala Duo Williams Bersaudara, Pemain Footy Tasmania Dikecam

Dalam sebuah pernyataan, MACC mengatakan Najib Razak akan menghadapi "sejumlah tuduhan", dimana beberapa di antaranya terkait dengan transfer uang ke akunnya, dan penyalahgunaan kekuasaan.

Najib Razak sebelumnya telah ditangkap atas skandal 1MDB pada bulan Juli lalu dan didakwa dengan beberapa tuduhan kejahatan pelanggaran kepercayaan, korupsi dan pencucian uang atas skandal penggunaan dana negara.

BACA JUGA: Perubahan Iklim Mengancam Kehidupan di Atap Dunia Tibet

Najib Razak mengaku tidak bersalah dan diberikan jaminan.

Tuduhan yang dikaitkan dengan Najib razak itu melibatkan transfer dana senilai 42 juta ringgit atau setara Rp 150 miliar ke rekening bank miliknya dari SRC International, sebuah unit di 1MDB yang menurut penyelidik internasional miliaran dananya telah dijarah oleh rekan-rekan Najib.

BACA JUGA: PM Scott Morrison Tingkatkan Hukuman Pelaku Sabotase Makanan

Najib Razak mendirikan dana investasi 1MDB ketika ia mengambil alih kekuasaan pada tahun 2009 untuk tujuan yang dinyatakan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi. Tetapi belakangan terungkap dana itu justru memiliki utang miliaran dan sedang diselidiki di AS dan beberapa negara lain atas dugaan penggelapan lintas batas dan pencucian uang.

Setelah sebuah dokumen yang bocor mengungkap skandal itu, Najib Razak memecat para pengkritiknya di pemerintahan, memberangus media dan membatalkan penyelidikan.

Kemarahan publik telah memicu kekalahan koalisinya yang berkuasa dalam pemilihan 9 Mei lalu dan mengantarkan pada pergantian kekuasaan pertama sejak Malaysia memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1957.

Pemerintah Malaysia yang baru telah membuka kembali penyelidikan yang sempat ditangguhkan di bawah pemerintahan Najib dan melarang Najib Razak dia dan istrinya meninggalkan Malaysia.

Polisi juga menyita perhiasan dan barang-barang berharga senilai lebih dari 1,1 miliar ringgit ($ 372,5 juta) dari properti yang terkait dengan Najib Razak.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seratus Polisi Australia Dikerahkan Cari Pelaku Sabotase Stroberi

Berita Terkait