jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas menyebut rapat kerja antara pihaknya dengan Menhan RI Prabowo Subianto dan petinggi TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/9), fokus membahas penambahan anggaran pertahanan.
Menurut Yan, Komisi I berharap pemerintah bisa memberikan penambahan anggaran untuk Kemenhan dan TNI.
BACA JUGA: Cak Imin dan Puan Bertemu, Prabowo Bilang Begini
"Kami dorong penambahan anggaran Kemenhan atau TNI harus lebih jadi perhatian pemerintah," kata legislator Fraksi Partai Gerindra itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/9).
Yan melanjutkan penambahan anggaran untuk Kemenhan dan TNI bisa digunakan sebagai modernisasi alutsista.
BACA JUGA: Seluruh Anggota Komisi I DPR Harus Tahu, Bagi Jenderal Dudung Anda Tak Berpengaruh
Dia menyebut prajurit di daerah sebenarnya membutuhkan alutsista yang baik untuk menjalankan tugas.
Semisal, kata Yan, prajurit di Papua yang membutuhkan alutsista teranyar demi menghadapi para kombatan OPM.
"Misalnya, di Papua, intensitas di sana enggak bisa mereda, salah satunya karena dukungan altusista terbatas," ujar legislator Daerah Pemilihan Papua itu.
Selain modernisasi alutsista, kata Yan, penambahan anggaran Kemenhan dan TNI bisa digunakan untuk kesejahteraan prajurit.
Dia menyebut kesejahteraan prajurit menjadi isu utama di dunia militer agar kinerja prajurit tidak terganggu faktor nonteknis selama bertugas.
Prajurit, kata Yan, tidak akan terlibat dalam aksi jual beli senjata di Papua untuk disalurkan ke KKB.
"Jadi, dengan peningkatan kesejahteraan prajurit, kami harapkan seirama dengan dukungan alutsista, kekuatan pertahanan Indonesia menuju postur pertahanan yang ideal," ujarnya.
Alumnus Universitas Cenderawasih itu mengatakan penambahan anggaran untuk pertahanan Indonesia bisa digunakan membentuk postur organisasi di TNI.
Terlebih, di Papua bakal ada penambahan provinsi baru yang tentu diikuti penambahan organisasi TNI.
"Itu seiring dengan postur pembangunan orgnisasi TNI ke depan harus dilakukan karena butuh pengembangan organisasi," ujarnya. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan