Komisi III DPR Apresiasi Nataru Tanpa Teror

Rabu, 01 Januari 2020 – 19:01 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi situasi keamanan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 yang berjalan kondusif tanpa adanya gejolak berarti, khususnya terorisme dan radikalisme.

Politikus Partai NasDem itu menilai suksesnya pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sekaligus pembuktian kualitas Kapolri Jenderal Idham Azis yang berpengalaman dalam tindak pidana terorisme.

BACA JUGA: Ahmad Sahroni Pastikan DPR Tidak Antikritik

Menurut dia, meskipun baru menjabat dua bulan sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara, Idham Azis berhasil membuktikan janjinya memberikan situasi kamtibmas yang kondusif jelang dan pasca-Nataru.

"Tidak ada terorisme maupun radikalisme yang mengganggu stabilitas maupun kenyamanan perayaan Natal dan Tahun Baru,” kata Sahroni, Rabu (1/1 ).

BACA JUGA: Amankan Pemudik Nataru, Polisi Perketat Pengamanan di Merak dan Bakauheni

Sahroni mencatat sepanjang 2019 dua peristiwa terorisme menyasar Polri dengan aksi bom bunuh diri. Peristiwa pertama 3 Juni di pertigaan Pos Pantau Polres Sukoharjo, Jawa Tengah. Sementara peristiwa bom bunuh diri kedua berlangsung pada 13 November dengan menyasar Polrestabes Medan oleh pelaku bermodus pengemudi ojek online.

Sahroni mengatakan, meskipun kerap menjadi sasaran balas dendam teroris, Polri mampu membuktikan kemampuan memberi keamanan kepada masyarakat Indonesia termasuk saat perayaan Nataru.

BACA JUGA: Ditangkap Polisi, Penginjak Al-Quran Menangis

“Kendati menjadi sasaran balas dendam, Polri membuktikan tak gentar terhadap terorisme dan mampu memberikan pengamanan terhadap masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang merayakan Natal dan pergantian tahun,” ujarnya.

Dia menilai berbagai kebijakan dikeluarkan Kapolri Idham, mulai dari pelaksanaan Operasi Lilin sebagai penyekat gerak pelaku tindak pidana hingga fokus penjagaan di tempat ibadah umat Kristiani maupun objek-objek vital, telah menciptakan situasi kondusif Nataru.

"Sinergitas Polri dengan TNI maupun pemerintah daerah sangat bagus menjaga kamtibmas saat Nataru,” ungkapnya.

Selain terorisme dan anarkistis, Sahroni juga memberikan penilaian positif atas antisipasi terkait peredaran narkoba yang dilakukan Polri maupun Badan Narkotika Nasional (BNN).

Keberhasilan Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menggagalkan penyelundupan 158 kilogram sabu-sabu jaringan internasional Nigeria-Jakarta, dan penangkapan pengedar satu kg sabu-sabu oleh Polres Jakarta Barat jelang Nataru merupakan bukti Polri juga mengantisipasi pergerakan para pelaku yang ingin memanfaatkan momentum pergantian tahun.

Demikian pula BNN, selain melakukan penindakan di berbagai wilayah juga gencar melakukan razia penyalahgunaan narkoba di tempat-tempat hiburan yang ditengarai dapat dijadikan lokasi para pelaku mengedarkan narkoba.

Menurut Sahroni, para pelaku penyelundupan maupun pengedar narkoba kerap memanfaatkan momentum tertentu, seperti pergantian tahun, karena berpikir fokus penegak hukum akan terbagi ke antisipasi pengamanan.

"Polri dan BNN membuktikan mampu mengantisipasi dan meminimalisir pergerakan para pelaku yang berupaya menggunakan celah momentum tersebut,” katanya. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler