Komisi V Kirim Tim ke Pangkalan Bun dan Surabaya

Jumat, 02 Januari 2015 – 13:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Komisi V DPR mengirim tim untuk melihat langsung proses pencarian dan evakuasi korban insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, serta di Sidoarjo, Jawa Timur.

Anggota Komisi V DPR, Abdul Hakim saat dihubungi mengatakan tim yang diturunkan ke Pangkalan Bun dipimpin Wakil Ketua Komisi Yudi Widiana Adia, dia sendiri dan Damayanti Wisnu Puyranti dari fraksi PDI Perjuangan. Sementara Moh. Nizar Zahro dari Gerindra dan Musa Zainuddin asal FPKB ke Sidoarjo-Surabaya.

BACA JUGA: Kemenhub: Sebelum Terbang Kondisi Pilot harus 100 Persen Fit

"Tentu kita ingin memberikan dukungan moral pada Basarnas dan tim lain untuk bisa menemukan korban-korban. Itu proses pertama. Harapan kita bisa ditemukan seluruhnya," kata Abdul Hakim, Jumat (2/1).

Basarnas selaku leading sector proses pencarian dan evakuasi korban AirAsia merupakan mitra kerja Komisi V DPR. Dalam hal ini, Abdul Hakim mengatakan bahwa yang dilakukan Basarnas saat ini merupakan pekerjaan awal pasca disahkannya UU Pencarian dan Pertolongan beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Badan AirAsia QZ8501 Diprediksi Berjarak 11,5 KM dari Jenazah

"Basarnas menjadi leader, kami melihat sudah berfungsi secara maksimal. Tentu kami ingin nemastikan kondisi di lapangan. Bahwa peran dan koordinasi dengan tim lain berjalan baik," jelasnya.

Terkait faktor penyebab insiden tersebut, pihaknya belum mau berandai-andai meski sudah muncul beragam spekulasi, terutama soal buruknya cuaca. Masalah ini kata Abdul Hakim harus dilihat secara komprehensif.

BACA JUGA: Perundingan Ical-Agung Buntu

"Terkait faktor penyebab kita harus komprehensif melihatnya, banyak variable terkait. Walau ada analisis faktor cuaca. Tentu dilakukan kajian dulu oleh KNKT," jelasnya.

Dengan turun ke lapangan, Komisi V ingin menginventarisir berbagai persoalan yang menjadi kendala dalam pelayanan penerbangan maupun proses pencarian dan pertolongan. Bagaimanapun, DPR dan pemerintah sudah membuat regulasi sedetail mungkin.

Soal teknologi ATC yang jadul, pihaknya menekankan bahwa itu bagian penting yang akan dibenahi ke depan. Airnav selaku badan baru yang menyediakan layanan navigasi harus memberikan pelayanan maksimal, bukan saja soal lalu lintas penerbangan, tapi kondisi cuaca bagaimana bisa terkoneksi dengan ATC.

"Disiplin juga penting, ini akan kita lihat secara komprehensif. Transportasi udara paling aman aman sebenarnya, karena sudah dirancang sedemikan rupa. Tapi butuh disiplin, kalau ada satu saja yang tak disiplin tentu mempengaruhi sistem," tandasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KNKT Mulai Cari Black Box AirAsia QZ8501


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler