jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Irwan mendorong pemerintah segera mengeksekusi program swakelola masyarakat atau Program Padat Karya Tunai (Cash For Work) Tahun 2020, di tengah ancaman ekonomi dan pandemi Covid-19.
Menurut Irwan, percepatan program itu untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Covid-19. "Karena itu perlu percepatan oleh kementerian guna mengurangi dampak ekonomi akibat Covid-19,” kata Irwan.
BACA JUGA: Selain Padat Karya Tunai, Dana Desa Digunakan untuk Penanggulangan Corona
Anggota Fraksi Partai Demokrat itu mencontohkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2020 telah menganggarkan Rp 8,64 triliun untuk program padat karya ini.
Menurut dia, anggaran tersebut digunakan untuk tujuh program, yakni Pembangunan Jembatan Gantung, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
BACA JUGA: Presiden Jokowi Instruksikan Mendes PDTT Kawal Padat Karya Tunai Dana Desa
“Kalau itu disegerakan, daya beli akan terpelihara bagi masyakarat kecil khususnya,” kata politikus yang karib Irwan Fecho ini.
Menurutnya, program infrastruktur kerakyatan atau padat karya tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab, kata dia, pembangunan infrastruktur padat karya memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
BACA JUGA: Program Padat Karya Kementan Fokus Tekan Angka Kemiskinan
Selain itu, juga bertujuan mengurangi ketimpangan dan kesenjangan pembangunan antarwilayah serta ketimpangan taraf hidup masyarakat dari segi penghasilan. "Apalagi dalam kondisi ekonomi bangsa di tengah wabah corona seperti ini,” tutup Irwan. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy