jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sondang Tampubolon mengatakan pembangunan kereta cepat memberikan efek berganda pada berbagai aspek perekonomian.
Menurutnya, transportasi tidak hanya sebatas memindahkan manusia dari satu titik ke titik lain, tetapi yang utama adalah adanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kecelakaan, Irwan Fecho: Investigasi Harus Menyeluruh
"Seperti negara-negara Eropa itu sudah terkoneksi satu sama lain. Pertama biaya lebih murah. Kedua, juga lebih cepat, dan tentu saja bisa menurunkan emisi karbon yang saat ini menjadi perhatian, dan isu dari hampir seluruh dunia,” jelas Sondang Tampubolon dalam sosialisasi bertema ‘Kereta Cepat untuk Indonesia Maju’ di Jakarta, Selasa (20/12).
Sondang berharap kereta cepat Jakarta-Bandung yang merupakan suatu pilot project pertama di Indonesia cepat beroperasi dan tidak hanya berhenti sampai Jakarta-Bandung.
BACA JUGA: Innalillahi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Memakan Korban
"Kami dari PDI Perjuangan maupun DPR RI meminta agar project ini diteruskan sampai kepada seluruh pulau jawa dan juga provinsi-provinsi ataupun pulau-pulau yang lain, di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan lain sebagainya," ungkapnya.
Expert PT KCIC Posma H. Sitompul berterima kasih kepada Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tampubolon atas materi sosialisasi yang disampaikan.
BACA JUGA: 2 WN China Tewas dalam Kecelakaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Dia berharap masyarakat mengetahui manfaat dan bisa menjadi penikmat kereta cepat.
“Rencana pengoperasian kereta api cepat ini pada Juni 2023. Tentu harapan kami adalah agar semua pihak mendukung semua program yang dilaksanakan nanti, yang saat ini dalam proses penyelesaian, maupun masalah-masalah lainnya,” ujar Posma.
PT KCIC adalah perusahaan yang mengoperasikan jaringan kereta api cepat Indonesia yang dibangun dengan rute Jakarta-Bandung.
Perusahaan ini dibentuk sebagai kolaborasi PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia yang memiliki saham sebesar 60 persen dengan konsorsium asal Cina, Beijing Yawan HSR Co Ltd., dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen.
KCJB merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Hadirnya KCJB menjadi era baru transportasi massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara optimal serta meningkatkan konektivitas antarkota.
KCJB diharapkan mampu memicu pembangunan kawasan dan sentra ekonomi baru, serta berpotensi untuk dikembangkan seluruh Indonesia. Memulai pembangunan sejak 2018, proyek KCJB semakin berprogres menuju fase operasional pada Juni 2023.
KCJB dibangun oleh 7 perusahaan terkemuka dari Indonesia dan Tiongkok yang telah berpengalaman mengerjakan proyek infrastruktur global dan tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium atau HSRCC. (mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul