Komisi VIII Minta Juliari Batubara Perbaiki Data Kemiskinan

Rabu, 24 Juni 2020 – 18:22 WIB
Presiden Joko Widodo memperkenalkan Mensos Juliari Batubara di Veranda Depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (/23/10). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto meminta Menteri Sosial Juliari Peter Batubara memperbaiki carut marut data kemiskinan di Indonesia. Yandri menjelaskan, saat ini Komisi VIII DPR juga sedang menjalankan Panitia Kerja Validasi dan Verifikasi Data Kemiskinan.

“Berpuluh-puluh tahun data kemiskinan itu carut marut, pak. Kami berharap di periode Pak Menteri ini data kemiskinan itu tuntas, pak, dan itu akan dicatat sejarah bangsa ini,” kata Yandri saat rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Mensos Juliari, Rabu (24/6).

BACA JUGA: Stimulus Ekonomi Harus Bisa Menekan Lonjakan Pengangguran dan Kemiskinan

Yandri berharap Kementerian Sosial dapat bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri untuk membereskan persoalan data kemiskinan ini.

Yandri menjelaskan ia pernah dua periode duduk di Komisi II DPR yang menangani pemilihan umum (pemilu). Dia mengatakan, Ditjen Dukcapil Kemendagri pernah melakukan penyisiran melalui e-KTP dan menemukan ada salah satu kabupaten di Jawa penduduknya berkurang dua juta jiwa.

BACA JUGA: Mensos Juliari Minta Pendamping PKH Fokus pada Tugas Percepatan Penanganan Kemiskinan

“Bukan bertambah, karena disisir by name by address. Nah, kami berharap carut marut data kemiskinan yang ada di Indonesia itu bisa diselesaikan di periode Pak Menteri ini,” kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Menurut Yandri, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk memperbaiki data kemiskinan tersebut. Dia meyakini persoalan ini bukanlah kesalahan Kemensos. Sebab, kata dia, mana mungkin mensos tahu nama langsung dari orang per orang di tingkat desa.

BACA JUGA: Program Padat Karya Kementan Fokus Tekan Angka Kemiskinan

“Nah, ini di mana (masalahnya), apa di tingkat desanya yang kita perbaiki, di tingkat kecamatannya, di kabupaten sehingga data itu benar-benar bisa dipertanggungjawabkan,” paparnya. (boy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler