jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda bicara blak-blakan di depan Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia.
Dia mengungkapkan kekecewaannya karena seleksi PPPK guru 2021 sudah melenceng dari semangat awal.
BACA JUGA: Ketum PGRI: PPPK 2021 Seharusnya untuk Honorer, Bukan Guru Tetap Yayasan
"Fokus seleksi PPPK sebenarnya untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Kok, pelaksanaannya malah melenceng," kata Syaiful Huda dalam rapat dengar pendapat umum Komisi X DPR RI dengan Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia, Selasa (18/1).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai pemerintah malah fokus pada kompetensi dan kualitas guru.
BACA JUGA: Mas Nadiem Buka Suara soal Migrasi PPPK Guru Swasta ke Negeri, Honorer Harap Maklum
Dia pun menyayangkan sikap Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menyodorkan soal-soal kompetensi melebihi kemampuan guru honorer negeri. Dia melihat kebijakan tersebut sangat tidak adil.
Syaiful Huda melanjutkan, bagaimana bisa pemerintah meminta guru honorer negeri berkualitas, padahal mereka tidak pernah dilatih.
BACA JUGA: Sebelum Didepak Guru PNS dan PPPK 2021, Honorer Tua Memburu Sekolah Swasta
"Saya membayangkan kalau Mas Nadiem (Mendikbudristek) akan minta Panselnas untuk mengizinkan seluruh guru honorer negeri diangkat PPPK. Soal kualitas tanggung jawab saya sebagai Mendikbudristek," tegasnya.
Faktanya kata Syaiful, pemerintah ngotot memberlakukan seleksi PPPK guru tahap I dan 2. Kondisi diperparah dengan masuknya guru swasta besertifikat pendidik (beserdik) yang mendominasi seleksi kedua.
Alhasil terjadilah migrasi guru swasta besar-besaran ke sekolah negeri. Sementara guru honorer negeri terdepak.
"Ini yang kami minta kepada pemerintah harus ada evaluasi seleksi PPPK guru tahap I dan 2 sebelum tes ketiga. Jangan menambah masalah baru lah," tegasnya. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad