jpnn.com - JAKARTA - Komisi X DPR-RI menolak keras rencana Kemenpora melakukan penghematan dengan cara memotong anggaran satuan pelaksana program Indonesia emas (Satlak Prima).
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR RI, Selasa (14/6) sore, sejumlah anggota dewan menolak pemotongan itu karena dinilai bisa memengaruhi prestasi atlet Indonesia.
BACA JUGA: Resmi Pegang Everton, Koeman Langsung Tak Sabaran
"Komisi X tidak menyetujui adanya pemotongan anggaran kegiatan Satlak Prima karena bisa berdampak pada tidak tercapainya prestasi dalam menghadapi multi event. Bagaimana pun, pemotongan anggaran yang mencapai 35 persen itu pasti akan mempengaruhi program pembinaan atlet," kata Pimpinan Sidang, Utut Adianto.
Dalam rapat dengan Kemenpora, Panja Persiapan Asian Games 2018, Komite Olahraga Indonesia (KOI) dan Satlak Prima tersebut, program kerja untuk mempersiapkan atlet berprestasi bakal terganggu.
BACA JUGA: Latihan Pertama Persib dengan Bos Baru, Dua Penggawanya Absen
"Pemotongan Rp 167 Miliar dari Rp 500 miliar anggaran Satlak Prima bakal mengganggu kinerja yang telah disusun Satlak Prima. Apalagi, jumlahnya cukup besar. Dan, itu akan berdampak terhadap performa atlet yang akan dibangun Satlak Prima," imbuhnya.
Sementara itu, Deputi IV Bidang Prestasi Kemenpora Gatot S Dewabroto mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk tidak memotong anggaran Satlak Prima.
"Anggaran Deputi IV itu sebesar Rp 407 miliar yg terpotong. Kami sudah menghindari dan tidak ada cara lain," tandasnya.
BACA JUGA: Djanur: Nuhun Pisan Bobotoh, Tapi...
Memang, pada RAPBN ini akan ada Rp 600 miliar anggaran Kemenpora yang akan terpotong seiring penghematan anggaran. Yang terbesar dana terpotong adalah di Deputi IV, mencapai Rp 407 miliar. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu Menpora, Manor Bicarakan Masa Depan Rio
Redaktur : Tim Redaksi