Komisi XI DPR Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Sulut

Selasa, 11 April 2017 – 18:59 WIB
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng di Manado. Foto: Humas DPR

jpnn.com, MANADO - Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng mengapresiasi pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Utara cukup baik meskipun masih ada beberapa kendala yang dihadapi.

Menurut Melchias, kendala yang dihadapi itu adalah masih kurangnya satuan kerja (satker-satker) di Badan Pusat Statistik (BPS).

"Masih ada 4 Kabupaten yang belum memiliki kantor perwakilan, padahal sangat penting karena kita sangat bergantung pada data-data BPS itu sendiri," ungkapnya.

Dari sisi bantuan pemerintah pusat, Melchias mengatakan, cukup besar memberi dana berjumlah Rp 8,7 triliun dan APBD lebih dari Rp 10 triliun.

BACA JUGA: Program Kredit Usaha Rakyat Kurang Disosialisasikan

"Saya rasa ini perlu perhatian yang cukup baik dari pemerintah pusat terhadap Pemda Sulut,dan kita juga berharap dengan banyaknya anggaran yang di berikan kepada provinsi ini akan bisa menumbuhkan ekonomi dan menekan angka kemiskinan dan juga menekan pengangguran," ujar anggota DPR daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I tersebut

Itu disampaikannya setelah pertemuan dengan BI,BPS,BAPPEDA Provinsi Sulut, Kemenkeu dan PT SMI di Gedung kanwil BI kota Manado

Politikus Golkar ini mencatat bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) di Sulut 150 persen lebih besar dari dana pihak ketiga.

BACA JUGA: Setya Novanto: Warga NU Tulang Punggung Bangsa

Kondisi ini berisiko terhadap liquiditas, karena itu diharapkan kepada BI dan OJK agat memperhatikan dengan sungguh-sungguh.

"Jika terjadi liquiditas, akan menjadi problem terhadap bank yang cukup besar. Apa lagi komposisi pinjaman itu lebih kepada sektor konsumtif, ini harus dijaga agar tidak ada hal-hal yang membahayakan," tegasnya.

Di sisi lain Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Utara pada Februari 2016 mencapai 7,82 persen.

BACA JUGA: Tanpa Freeport Papua Takkan Kiamat

Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding Agustus 2015 sebesar 9,03 persen atau mengalami penurunan dibandingkan TPT Februari 2015 sebesar 8,69 persen.

Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2016 sebesar 5,50 persen.

Adapun pertumbuhan ekonomi Sulut 6,40 persen. Tingkat pertumbuhan ekonomi Sulut di atas nasional.

"Banyaknya anggaran yang disalurkan untuk program-program pemerintah khususnya infrastruktur ini kan menyerap tenaga kerja. Itu yang membuat pertumbuhan ekonomi mereka naik dan pengangguran menurun. Ini cukup baik dan harus diimbangi dengan kualitas pekerjaannya," paparnya.

Pimpinan Komisi XI DPR ini berharap pemerintah pusat merencanakan cash away yang benar dari sisi penerimaannya.

"Harus tepat, tidak bisa dibikin sesuatu yang tidak tentu. Karena itu membuat kontraktor tidak ingin berbisnis lagi dengan pemerintah. Siapa yang akan mengerjakan proyek jika tidak ada kontraktor," tegasnya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR: Jika Surplus, Baru Ekspor


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR RI   DPR  

Terpopuler