LONDON--Komite Olimpiade Internasional (IOC) diminta untuk melarang junk food dan minuman bersoda bermerek di masa depan terkait kesepakatan sponsor olahraga. Para pengkampanye menilai panitia Olimpiade London 2012 telah menyia-nyiakan kesempatan untuk menciptakan warisan kesehatan yang positif bagi anak-anak.
The Childrens" Food Campaign (CFC) melaporkan bahwa pendapatan sponsor dari perusahaan kurang dari 10 persen total dana untuk Olimpiade London 2012. Sementara sponsor makanan cepat saji berkontribusi hanya sekitar 2 persen dari penerimaan IOC.
"Namun anehnya sponsor utama Coca-Cola, McDonald dan Cadbury diberikan kesempatan yang tak luar biasa untuk mempromosikan produknya yang tidak sehat," ujar salah seorang pengkampanye seperti dikutip Guardian (26/7).
Karenanya mereka menyerukan agar IOC membantu mengatasi peningkatan obesitas melalui pengendalian sponsorship makanan yang sehat. Di sisi lain menghentikan produk-produk yang merupakan junk food atau makanan sampah (cepat saji).
"Olimpiade telah menjadi pesta "besar" bagi perusahaan junk food yang mensponsori Olimpiade. Bagi mereka ini berarti restoran besar, penonton besar, nilai merek besar, keuntungan besar tapi untuk anak-anak berarti lingkar pinggang lebih besar dan masalah kesehatan lebih besar di kemudian hari. " ujar koordinator CFC Malcolm Clark.
Ditegaskannya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebenarnya bisa memutuskan sponsorships atas makanan dan minuman ringan yang masuk ketegori junk food dan hanya kehilangan kurang dari 2 persen pendapatan totalnya.
Sementara itu, Coca-Cola menilai, pihaknya sebagai salah satu pemegang sponsor terpanjang dan terus menerus dari penyelenggaraan Olimpiade merasa bangga bahwa dapat mensponsori event olahraga tersebut. Sedangkan terkait obesitas, pihaknya menyatakan bahwa masyarakat mengkonsumsi makanan yang berbeda dan juga minuman berbeda. Sehingga tidak ada satu pun makanan atau minuman sendiri bertanggung jawab untuk orang-orang kelebihan berat badan atau obesitas. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penggawa Maung Laris Manis
Redaktur : Tim Redaksi