“Kami mendukung pemerintahan baru Perancis, komitmen beliau untuk menyelesaikan krisis yang saat ini terjadi di Eropa dan menghargai keberadaan bangsa-bangsa lain di Dunia adalah komitmen yang harus dihormati. Namun tentu saja penyelesaian krisis di Eropa tidak boleh membebani ekonomi negara-negara berkembang seperti Indonesia," kata Berry dalam siaran persnya yang diterima JPNN, Rabu (9/5).
Berry juga menyampaikan bahwa pihaknya tetap mengingatkan publik Perancis tidak terjebak pada eforia kemenangan Partai Sosialis atas kelompok konservatif. Namun, imbuh dia, masyarakat Perancis diharapkan tetap waspada dan kritis atas kemungkinan kebijakan yang tidak berubah dari poros neoliberal.
Berry menambahkan, Hollande sebagai seorang sosialis sudah sepatutnya mendorong perubahan pola produksi dan konsumsi negara-negara maju, khususnya yang tergabung dalam G8. Moment yang paling pas untuk memulainya adalah G8 Summit yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei di Amerika Serikat nanti. "Selama ini kerakusan negara-negara industri maju terkait konsumsi energy dan ekstraksi sumberdaya alam telah membuahkan kemiskisnan di negara berkembang dan krisis iklim di dunia," tambah mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) itu.
Kemangan partai sosialis Perancis juga turut menyemangati gerakan perubahan yang diusung oleh Partai Hijau Indonesia. "Kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia bisa didapat tanpa harus merusak lingkungan, dan keberpihakan pemerintah kepada buruh, petani dan kaum miskin kota adalah kunci untuk menegakkan kedaulatan bangsa di masa mendatang," pungkasnya.(fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hollande Janji Akhiri Xenofobia di Prancis
Redaktur : Tim Redaksi