Komitmen Jokowi soal Pemberantasan Korupsi Layak Dipertanyakan

Senin, 25 Maret 2019 – 23:03 WIB
Presiden Jokowi. Foto: dokumen jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Penangkapan Ketum PPP Romahurmuziy dan salah satu direksi Krakatau Steel oleh KPK membuktikan bahwa pemerintahan bersih yang dijanjikan Presiden Jokowi belum terwujud.

"Penangkapan tersebut menunjukan bahwa apa yang diungkapkan Presiden Jokowi soal transparansi dan akuntabilitas dalam penataan dan pengelolaan negara masih jauh dari harapan," terang Ismail di Jakarta, Senin (25/3).

BACA JUGA: Jokowi: 17 April Coblos yang Bajunya Putih

Ismail mencatat, saat ini terdapat sejumlah kasus korupsi yang masih misterius. Seperti kasus e-KTP yang perlu diungkap sosok penting selain Setya Novanto.

Selanjutnya kasus korupsi dana divestasi Newmont, serta kasus privatisasi JICT. "Sudah jelas-jelas ada perbuatan melawan hukum dan adanya kerugian megara berdasarkan hasil audit investigasi BPK," sambungnya.

BACA JUGA: Diprediksi Unggul 20 Persen, Kubu Jokowi – Kiai Ma’ruf Semakin Optimistis

Karena itu, Ismail menilai publik berhak menagih komitmen pemerintah dalam memerangi kejahatan korupsi. Hal ini, juga bisa menjadi bekal pemilih untuk menentukan suara pada 17 April mendatang.

"Jika Jokowi tidak transparan, maka Jokowi jangan berharap banyak untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, terlebih lagi menjelang beberapa hari pemilihan presiden," tandasnya. (dil/jpnn)

BACA JUGA: TKD Targetkan Jokowi Raup 70 Persen Suara di Malang Raya

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Peroleh 70 Persen Suara di Malang, Jokowi: Kalau Ngga Kebangetan!


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler