JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnasham), hari ini menyerahkan hasil investigasinya atas bentrok berdarah antara aparat kepolisian dengan warga di Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Kapolri Jendral (Pol) Timur Pradopo Jumat (6/1). Diharapkan, penyerahan hasil temuan Komnas HAM itu bisa ditindaklanjuti polisi.
‘’Kami sampaikan ke kapolri antara lain apa yang terjadi di Sape tersebut untuk pelanggaran hamnnya seperti apa dan rekomendasinya untuk di tindaklanjuti,’’ ujar Ketua Komnas HAM, Ifdal Kasim di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/1).
Namun demikian Polisi tidak serta-merta langsung menindaklanjuti temuan Komnas HAM. Sebab, masih ada sejumlah perbedaan antara temuan Komnas HAM dengan versi Polri terkait bentrokan untuk membubarkan pemblokiran pelabuhan Sape yang menelan korban jiwa itu.
Karenanya Komnas HAM dan Polri berencana melakukan investigasi bersama (joint investigation) di Bima guna mencari fakta sebenarnya. ‘’Tadi disampaikan oleh Bapak Ketua Komnas HAM, yaitu joint investigation, masalahnya apa dan kenapa, tindaklanjutnya seperti apa nanti,’’ ujar Kapolri Timur Pradopo di lokasi yang sama.
Seperti diketahui, sejumlah perbedaan yang terjadi dalam hasil temuan dua institusi ini adalah pada jumlah korban. Polri menyebut jumlah korban dalam peristiwa itu dua orang. Sementara Komnas HAM menyebut tiga orang tewas.
Selain itu, Komnas HAM menilai ada pelanggaran HAM yang dilakukan Polisi. Sedangkan Polri menganggap pembubaran aksi tersebut telah memenuhi prosedur.
‘’Tapi intinya begini, Polri akan menindaklanjuti temuan Komnas HAM sehingga apa yang menjadi permasalahan yang tadi ditemukan meninggal karena apa atau karena aparat bisa clear,’’ kata Timur.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Minta Wartawan Tak Takut Intimidasi
Redaktur : Tim Redaksi