Komnas HAM Sebut Polisi Tembakkan 45 Gas Air Mata kepada Penonton dalam Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 03 November 2022 – 01:00 WIB
Komnas HAM menyebutkan polisi menembakkan 45 gas air mata kepada penonton di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komnas HAM menyebutkan polisi menembakkan 45 gas air mata kepada penonton di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan anggota Komnas HAM Beka Ulung Hapsara saat menyampaikan hasil pemantauan dan penyelidikan terhadap Tragedi Kanjuruhan.

BACA JUGA: Komnas HAM Sebut CCTV di Titik 16 Stadion Kanjuruhan Bermasalah, Hmm

"Diperkirakan, gas air mata ditembakkan di stadion dalam peristiwa ini sebanyak 45 kali," kata Beka dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (2/11).

Beka memerinci 27 tembakan gas air mata terlihat dalam video yang diterima oleh Komnas HAM. Lalu 18 tembakan lainnya terkonfirmasi lewat suara.

BACA JUGA: Temuan Komnas HAM Mengenai Informasi CCTV Hilang di Stadion Kanjuruhan, Hmm

Komnas HAM juga memerinci kelompok polisi yang menembakkan gas air mata, yakni dari Brimob Polda Jawa Timur dan unit Samapta Bhayangkara (Sabhara).

Beka menyampaikan jenis senjata yang digunakan untuk menembakkan gas air mata itu adalah laras licin panjang.

BACA JUGA: Komnas HAM Ungkap Hasil Investigasi Kasus Tragedi Kanjuruhan

Adapun amunisi yang digunakan adalah selongsong kaliber 37 sampai dengan 38 milimeter, Flash Ball Super Pro 44 milimeter, dan anti-riot AGL kaliber 38 milimeter.

"Amunisi gas air mata yang digunakan merupakan stok tahun 2019 dan telah expired atau kedaluwarsa," tambah Beka.

Beka juga menyampaikan penembakan gas air mata dilakukan tanpa koordinasi dengan Kapolres Malang saat itu.

Kemudian terkait dengan detail waktu, Beka menyampaikan penembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 itu dimulai sekitar pukul 22.08 WIB.

Pada pukul 22.08.59 WIB sampai dengan 22.09.08 WIB, kata Beka, personel Brimob menembakkan gas air mata sebanyak sebelas kali ke arah selatan lapangan.

"Setiap tembakan berisi satu sampai lima amunisi gas air mata," ucap Beka.

Berikutnya, personel Brimob kembali menembakkan gas air mata pada pukul 22.11.09 WIB hingga pukul 22.15 WIB.

Dalam periode tersebut, Komnas HAM memperkirakan ada sebanyak 24 kali penembakan gas air mata.

"Lalu, jumlah amunisi yang terlihat dalam video sebanyak 30 amunisi yang bersumber dari 10 tembakan," ujar Beka. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler