jpnn.com - JAKARTA – Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) akan turun ke seluruh daerah di tanah air pada 1-30 Maret 2014 mendatang. Mereka turun guna memastikan bahwa seluruh pemilih bermasalah yang sebelumnya ikut ditetapkan dalam daftar pemilih tetap (DPT), tidak sampai kehilangan hak pilih.
“Tadi kami bertanya pada KPU, mengenai 3,3 juta pemilih bermasalah yang NIK (Nomor Induk Kependudukan)-nya nggak ada. Ternyata mereka sampaikan, siapa pun yang nggak ada NIK dimungkinkan tetap ikut pemilu,” ujar Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai di gedung KPU, Jakarta, Jumat (6/2).
BACA JUGA: Nama Caleg Meninggal Masih Ada di Kertas Suara
Atas jawaban tersebut, Komnas HAM menurut Pigay, tentunya tidak langsung memercayai begitu saja. Karena walau bagaimana pun, lembaganya berwenang mengawasi agar dalam pelaksanaan pemilu 2014, tidak terdapat seorang pemilih yang kehilangan hak pilih.
“Karena itu Komnas HAM akan turun ke lapangan. Kami akan berkoordinasi dengan KPUD dengan difasilitasi oleh KPU pusat. Ini kita lakukan untuk mendata khusus mengenai kelompok yang rentan hak pilihnya terabaikan,” katanya.
BACA JUGA: Soal Capres PPP, SDA Enggan Dahului Keputusan Mukernas
Selain untuk mendata pemilih yang rawan kehilangan hak pilih, Komnas HAM menurut Natalius juga akan turun untuk melihat persiapan pelaksanaan pemilu. Terutama terkait pemenuhan hak-hak bagi pemilih dari kelompok penyandang disabilitas.
“Prinsip sama rata itu juga prinsip hak azasi manusia, supaya tidak dibedakan antara kelompok difabel dan bukan. Jadi bukan hanya terkait ketersediaan bilik suara saja, tapi juga untuk memastikan mereka telah terdaftar sebagai pemilih atau tidak,” katanya.(gir/jpnn)
BACA JUGA: PPP Yakin Dana Saksi Parpol di TPS Tak Dikorupsi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Negara Dilarang jadi Bintang Iklan
Redaktur : Tim Redaksi