jpnn.com, BANGKA - Tim Klinik Ekspor Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Bagian Timur (Sumbagtim) dan Bea Cukai Pangkalpinang mewujudkan ekspor lidi nipah dari Kepulauan Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ke Nepal dan Pakistan.
Kepala Kanwil Bea Cukai Sumbagtim Dwijo Muryono mengungkapkan sebagian besar masyarakat Desa Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Babel, berprofesi sebagai petani karet, kelapa sawit, serta nelayan. Namun, pandemi Covid-19 telah berimbas kepada komoditas dan harga produk mereka. Karena itu, kata Dwijo, masyarakat mencari peluang baru yang dapat menambah pendapatan mereka yaitu mengolah tanaman nipah menjadi lidi nipah.
BACA JUGA: Bea Cukai Fasilitasi Pelepasan Ekspor Produk Bernilai Tambah
Dwijo menambahkan Tim Klinik Ekspor Kanwil Bea Cukai Sumbagtim dan Bea Cukai Pangkalpinang melihat potensi besar ekspor komoditas lidi nipah ini. Tim langsung turun mengunjuk Desa Kapur, yang berjarak 50 kilometer dari Kota Pangkalpinang. "Kami melakukan reform by location untuk peningkatan ekspor dari Bangka sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata Dwijo.
Ia menambahkan Juli 2020 lalu, 12 ton lidi nipah diekspor untuk pertama kalinya ke negara tujuan, Nepal. Pada November 2020, diekspor lagi 10,7 ton ke Pakistan. “Di Nepal, lidi nipah digunakan sebagai sarana upacara adat dan bahan dupa,” ungkapnya.
BACA JUGA: Mentan SYL Lepas Ekspor 6 Komoditas Pertanian Jabar
Menurut Dwijo, ekspor perdana lidi nipah Kepulauan Bangka merupakan bukti keberhasilan Bea Cukai, pemerintah daerah dan masyarakat, yang bekerja sama dalam memajukan perekonomian daerahnya. “Semoga ke depannya lidi nipah dapat diekspor dengan diolah menjadi bahan kerajinan seperti tikar, keranjang, dan lainnya. Diharapkan dapat memberikan nilai tambah produk tersebut,” harap Dwijo.
Pengepul sekaligus koordinator lidi nipah masyarakat Desa Kota Kapur, Japri mengatakan kerja sama pemerintah daerah dan Bea Cukai membantu perkonomian masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Selain itu, kata dia, wilayah Bangka menjadi memiliki potensi dalam mengembangkan komoditas lidi nipah. “Kami sangat bersyukur. Dengan adanya kerja sama ekspor ini sangat membantu masyarakat di masa sulit pandemi Covid-19,” katanya.
BACA JUGA: Kemajuan Ekspor Produk Pertanian Jadi Arah Kemandirian Pangan Nasional
Nipah (Nypa fruticans) merupakan tumbuhan dengan jenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut di dekat tepi laut.
Tumbuhan nipah mempunyai batang terendam di bawah lapisan lumpur yang menjalar di bawah tanah. Tanaman yang tumbuh liar di tepi laut ini menjadi sumber mata pencarian baru bagi masyarakat dan tembus ke pasar ekspor dunia. (rls/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy