jpnn.com, KUPANG - Komodo Travel Mart (KTM) 2017 memiliki peran ganda bagi pariwisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain memperkenalkan Labuan Bajo kepada buyers dunia internasional, perhelatan yang juga didukung Kementerian Pariwisata (kemenpar) itu semakin naik daun di mata travel agent dan tour operator wisatawan mancanegara.
BACA JUGA: Menpar Arief Yahya: Tidak Ada Alasan Lagi untuk Molor
”Ini adalah bentuk dukungan dan kehadiran Kementerian Pariwisata saat turun gunung membantu industri. Dukungan tour di KTM 2017 ke pulau-pulau yang ada di Labuan Bajo ini membuat paket wisata kami dikenal ke mancanegara. Paket kami harus terus naik daun di mata internasional," ujar Ketua Assocation of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Manggarai Raya Evodius Gonsomer.
Post Tour KTM 2017 digelar 20 hingga 21 Oktober 2017. Peserta Tour KTM sebanyak 79 orang dari 16 negara.
BACA JUGA: Kepri Carnival 2017 Bikin Tanjung Pinang Penuh Pesona
Menurut Evodius, paket tour yang digelar dan dijual ke para buyers internasional itu adalah menyambangi Pulau Rinca, Pulau Kanawa, Pulau Kalong, Pulau Padar, Pulau Komodo, dan Pink Beach.
"Paket itu bisa dibuat selama tiga hari saat di Labuan Bajo. Bisa datang dari Jakarta, Bali maupun daerah lain. Nanti wisatawan diajak menginap di atas kapal, dan menikmati semua keindahan yang ada di Labuan Bajo," ujar pria yang biasa disapa Evo itu.
BACA JUGA: Ayo Vote Kostum Nasional untuk Miss Grand International!
Sekadar informasi, sebelumnya KTM 2017 digelar di Swiss Belinn Kristal Hotel, Kupang. Di situ, semua destinasi eksotis Nusa Tenggara Timur (NTT) ditawarkan kepada 16 negara.
Dalam agenda KTM 2017, ada dua program yang digelar. Yang pertama, bursa pariwisata travel mart. Even ini digelar 18-19 Oktober 2017 di Kota Kupang.
Satunya lagi Post Tour. Ini digelar 20-21 Oktober 2017. Semuanya diarahkan ke destinasi Labuan Bajo dan lima destinasi lain Beyond Komodo.
Menariknya, semua buyers menginap di atas laut. Buyers pun terlihat sangat antusias dan semangat. Seluruh buyers diangkut dengan dua kapal Phinisi dan akan bermalam di Pulau Kalong.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, dukungannya ini adalah usaha Kemenpar untuk meningkatkan salah satu destinasi prirotas Kemenpar.
Kepala Bidang Perjalanan Insentif Hendri Karnoza meyakini penyelenggaraan Komodo Travel Mart ini berpengaruh positif kepada peningkatan jumlah wisatawan ke daerah. Hendri juga sempat menyambangi Pelabuhan Labuan Bajo.
Sesuai rumus Menteri Pariwisata Arief Yahya, itu merupakan merupakan bagian penting dari 3A yakni akses, amenitas dan atraksi. Apalagi, lanjut Hendri, pelabuhan nantinya akan dikombinasikan dengan Kawasan Marina Wisata PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Menurut Hendri, Kemenpar terus memantau dan terus berharap perkembangan proyek tersebut yang terdiri dari pelabuhan marina, peningkatan fasilitas dermaga penyeberangan, hotel, serta area komersial lainnya untuk segera rampung.
”Karena ini bagian dari percepatan sepuluh destinasi prioritas di Labuan Bajo. Hanya dengan semangat Indonesia Incorporated inilah Labuan Bajo akan semakin meningkat dan bertambah siap menyambut wisatawan mancanegara, semoga ini bisa terlaksana dengan baik dan rampung pada Desember 2018 nanti. Kami akan terus berpromosi, namun 3A juga secara pararel siap menyambur," kata Hendri.
Dia menambahka, Marina ASDP itu nantinya akan menjadi tempat bersandar kapal-kapal wisata berbagai jenis, phinisi maupun yacht, dan tentunya menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara melalui laut.
Selama ini, semua kegiatan wisata laut masih bercampur aksesnya dengan kegiatan peti kemas, menjadi sulit untuk pengelolaan profesional.
"Kami juga sangat yakin Labuan Bajo akan semakin maju, kesejahteraan masyarakat juga akan semakin makmur. Namun untuk pengusaha kapal, dimohon untuk menciptakan harga yang standard dan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan. Ini menjadi bagian dari melayani wisatawan," kata Kepala Pelabuan Labuan Bajo Jasra Yuzi Irawan yang juga diamini Hendri Karnoza.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, proyek ASDP dengan nilai total investasi sekitar Rp 400 miliar itu telah dilakukan pelaksanaan pemancangan tiang pertama (ground breaking ) pada April 2017.
”Kami mendapatkan kabar up date bahwa Marina ASDP direncanakan rampung dan beroperasi pada Desember 2018. Jika ini sudah jadi, aksesibilitas Labuan Bajo melalui laut untuk wisatawan semakin terbuka lebar, dan kami Kemenpar akan terus berjuang menebar pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia, salah satunya dengan mendukung KTM 2017 ini," kata Arief Yahya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Manchester, Indonesia Tawarkan Danau Toba ke Investor
Redaktur : Tim Redaksi