Kompak Hadiri Maulid, Demokrat Bantah Terbelah

Kamis, 07 Februari 2013 – 01:39 WIB
JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) di DPR dan MPR kompak hadir di Masjid Komplek Perumahan DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (6/2). Kader partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menggelar Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan pengajian.

Ketua FPD di MPR, Jafar Hafsah mengatakan kehadiran para kader Demokrat di acara peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW ini merupakan bukti tidak adanya perpecahan di internal partainya seperti yang ramai diberitakan. "Saya rasa tidak ada yah, justru kita semua kader kompak. Buktinya semua anggota DPR dan pengurus hadir," kata Jafar dalam keterangan persnya, Rabu (6/2).

Diberitakan sebelumnya, Senin (4/2) malam lalu  SBY dari Jeddah, Arab Saudi, berharap KPK segera memperjelas status Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum dalam kasus dugaan korupsi yang kini disidik KPK.  SBY ingin ada kejelasan atas status Anas yang sudah terlanjur dipersepsikan terlibat dugaan korupsi Hambalang.

Pernyataan ini berkaitan dengan permintaan kader Demokrat yang menginginkan SBY turun tangan menyelamatkan partai yang didirikannya karena terjadinya penurunan elektabilitas jelang Pemilu 2014. Penurunan ini diyakini karena Anas disebut-sebut terkait dengan korupsi Hambalang.

Selain dihadiri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pada acara peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW ini, turut pula Edhie Baskoro Yudhoyono (Sekjen) dan Nurhayati Alie Assegaf (Ketua FPD di DPR). Tampak pula beberapa pengurus DPP Demokrat lainnya seperti  Herman Khaeron, Rostanto Wahidi, Saan Mustopa dan Ramadhan Pohan.

Terjadinya perpecahan di internal Demokrat juga dibantah oleh Nurhayati. Menurut perempuan berkerudung ini, keinginan untuk melengserkan Anas dari kursi ketua umum hanya isu yang sengaja dihembuskan.

"Sebaiknya, kita berdoa mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini kita mendapat ridho Allah SWT. Dan juga para kader ditingkatkan iman dan taqwanya," kata Nurhayati yang juga anggota Komisi I DPR.

Nurhayati menjelaskan bahwa pengajian merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Demokrat. Hanya karena kebetulan ada acara Maulid maka acara tersebut dirangkaikan sekaligus.

"Apalagi Partai Demokrat itu kan partai nasionalis religius jadi kita sering mengadakan acara-acara seperti ini jadi bukan hanya untuk umat Islam tapi untuk agama lain juga. Kita sering mengadakan acara-acara religius," pungkasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Partai Nama Lama tak Berhak Ajukan Balon Kada

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler